Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cegah Serangan Rusia, Jerman Lirik Rudal Pertahanan Israel

ilustrasi peluncuran rudal pertahanan (Twitter.com/Ministry of Defense)

Jakarta, IDN Times - Jerman, negara kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, sedang melirik rudal pertahanan buatan Israel. Ada kemungkinan Berlin bakal membelinya demi pencegahan kemungkinan serangan Rusia.

Informasi tentang ketertarikan Jerman terhadap rudal pertahanan Israel dibicarakan di parlemen pada hari Minggu (27/3/22). Keputusan pembelian belum terjadi, namun partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz sepakat dengan hal tersebut.

Invasi Rusia ke Ukraina yang telah berjalan lebih dari satu bulan, memberi dampak luar biasa bagi negara-negara Eropa. Beberapa negara telah meningkatkan anggaran pertahanannya karena merasa keamanan benua itu semakin terancam dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina.

1. 'Iron Dome' penjaga langit Jerman

ilustrasi rudal (Twitter.com/Missile Defense Advocacy Alliance)

Serangan Rusia ke Ukraina telah menjadi salah satu pemicu utama kekhawatiran ancaman keamanan Eropa. Beberapa negara Eropa seperti Swedia dan Jerman menaikkan anggaran pertahanannya. Bagi Jerman, mereka tertarik untuk melindungi langitnya dari serangan rudal.

Dilansir Times of Israel, Andreas Schwarz dari SPD yang berada di komite anggaran parlemen Berlin, dia mengatakan "kita harus lebih melindungi diri kita sendiri dari ancaman Rusia. Untuk melakukan itu, kita membutuhkan perisai anti-rudal untuk Jerman dengan cepat."

Menurut pandangan Schwarz, Jerman bisa menempatkan 'Iron Dome' seperti yang dimiliki oleh Israel. Dengan begitu, Jerman bisa memainkan peran kunci untuk keamanan Eropa. Pendapat Schwarz juga mendapatkan sambutan positif dari komite pertahanan parlemen.

Marie-Agnes Strack-Zimmermann, pemimpin komite pertahanan parlemen, mengatakan bahwa Berlin sedang mempertimbangkan pembelian senjata pertahanan tersebut. "Mengingat situasi ancaman dan sistem senjata yang berbeda yang dimiliki Rusia, tentu saja Anda harus melihat itu, jadi dalam pengertian itu (rudal pertahanan) masuk akal," kata Strack-Zimmermann.

2. Kanselir Jerman bicarakan sistem pertahanan Arrow 3 Israel

Salah satu poin utama mengapa Jerman berpikir perlu meningkatkan perlindungan bagi negaranya dari ancaman adalah karena invasi Rusia ke Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya juga telah membahas masalah itu dengan kepala pertahanan Jerman Eberhard Zorn.

Saat Scholz ditanya apakah Jerman butuh rudal pertahanan dengan jangkauan yang lebih jauh dari pada rudal Patriot, dilansir Reuters, Scholz menjawab "kita perlu menyadari bahwa kita memiliki tetangga yang siap menggunakan kekerasan untuk menegakkan kepentingan mereka."

Ada informasi yang bocor dan beredar bahwa Scholz yang bericara dengan Zorn, berdiskusi tentang kemungkinan mengakuisisi sistem pertahanan Arrow 3 yang diproduksi oleh Israel. Sejauh ini Kementrian Pertahanan Jerman menolak berkomentar tentang hal itu, begitu juga dengan Kementrian Pertahanan Israel.

3. Sistem pertahanan Arrow 3 juga bakal melindungi negara tetangga Jerman

ilustrasi rudal pertahanan Arrow 3 (Twitter.com/U.S. Indo-Pacific Command)

Sistem pertahanan rudal yang Berlin bicarakan saat ini, akan dibekali sistem radar yang dipasang di tiga lokasi di Jerman. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman yang terletak di Eropa tengah juga memiliki negara-negara tetangga sekaligus sekutu di NATO. 

Menurut The Local, sistem radar itu sangat kuat sehingga rudal pertahanan dapat melindungi Polandia, Rumania dan negara-negara Baltik. Jika Arrow 3 buatan Israel dipasang, akan menelan biaya 2 miliar euro atau sekitar Rp31,4 triliun dan dapat beroperasi mulai tahun 2025.

Sistem pertahanan Arrow 3 adalah sistem rudal pencegat buatan Israel yang bekerja sama dengan AS. Sistem itu dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak menengah. Rudal memiliki hulu ledak hit-to-kill yang menyerang target di atmosfer atas.

Dalam penjelasan Missile Threat, Arrow 3 berinteraksi dengan Arrow Weapon System yang mencakup peluncur, radar berbasis darat dan sistem manajemen pertempuran. Rudal terdiri dari booster dua tahap berbahan bakar padat dan dapat menjangkau target sejauh 2.400 kilometer.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us