Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Bantah Ada Dialog dengan AS Soal Tarif: Itu Tak Benar! 

Bendera China (Unsplash.com/aboodi vesakaran)
Bendera China (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Jakarta, IDN Times – China membantah adanya upaya negosiasi langsung dengan Amerika Serikat (AS) terkait pemberlakuan tarif impor. Pernyataan ini bertentangan dengan apa yang disampaikan Presiden Donald Trump.

"Semua itu tidak benar. China dan AS tidak melakukan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif, apalagi mencapai kesepakatan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, pada Kamis (24/4/2025) dilansir dari Nikkei Asia.

Perang tarif dimulai sejak 2 April ketika Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap puluhan negara, termasuk China. Persaingan dua negara adikuasa ini semakin memanas ketika keduanya terus meningkatkan tarif satu sama lain, di mana AS memberlakukan 245 persen tarif kepada China, dan China membalas dengan 125 persen.

1. Beijing terbuka untuk negosiasi

Ilustrasi bendera China di Great Hall of the People, Xicheng District, China. (unsplash.com/Dominic Kurniawan Suryaputra)
Ilustrasi bendera China di Great Hall of the People, Xicheng District, China. (unsplash.com/Dominic Kurniawan Suryaputra)

Guo sepenuhnya menyalahkan AS dalam perang tarif ini. Meski begitu, Beijing tetap terbuka untuk bernegosiasi dengan Washington.

"Perang tarif ini dilancarkan oleh AS. Posisi China konsisten dan jelas. Kami akan melawan jika memang harus melawan. Pintu kami terbuka jika AS ingin berunding,” kata Guo.

Ia menambahkan bahwa dialog dan negosiasi harus didasarkan pada kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan.

2. AS harus hapus tarif jika ingin bernegosiasi

Gedung Putih Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/AmericanXplorer13)
Gedung Putih Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/AmericanXplorer13)

Kementerian Perdagangan China mengeluarkan bantahan serupa terhadap negosiasi tersebut. Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan AS harus menghapus tarif jika ingin negosiasi berjalan.

"Orang yang mengikat lonceng harus melepaskannya," kata juru bicara Kementerian Perdagangan, He Yadong, dilansir BBC.

3. Trump klaim proses negosiasi sedang berjalan

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Sementara itu, Presiden Donald Trump sebelumnya mengaku bahwa pihaknya kini melakukan negosiasi tarif dengan China. Ia ditanya oleh wartawan di Washington pada Rabu terkait apakah kedua belah pihak berkomunikasi.

"Ya, tentu saja. Setiap hari," jawab Trump.

Secara terpisah, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, kemudian meralat jawaban Trump. Ia mengatakan bahwa negosiasi tersebut belum dimulai.

Meski begitu, Bessent mengatakan bahwa ada peluang untuk kesepakatan besar antara AS dan China dalam perdagangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us