Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China-Rusia Kirim Bantuan ke Myanmar usai Gempa Dahsyat

Gempa Myanmar dan Thailand (x.com/sentdefender)
Intinya sih...
  • China dan Rusia kirim tim penyelamat ke Myanmar setelah gempa magnitudo 7,7.
  • India, Malaysia, AS, Prancis, Uni Eropa, dan WHO juga berjanji bantuan.
  • Lebih dari 1.000 tewas, 2.376 terluka, USGS perkirakan korban bisa mencapai 10 ribu orang.

Jakarta, IDN Times - Tim penyelamat dari China dan Rusia bertolak ke Myanmar untuk memberikan bala bantuan usai gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang negara itu.

Kedua negara itu merupakan salah satu dari segelintir sekutu junta militer yang kini memimpin Myanmar.

1. Rusia kirim 120 penyelamat

Gempa Myanmar pada Jumat (28/3/2025). (x.com/LimMn2 via aseprivva)

Dilansir The Guardian, Sabtu (29/3/2025), ada 37 orang dari provinsi Yunnan, China yang tiba di Yangon pada pagi hari waktu setempat. Mereka membawa detektor gempa, pesawat tanpa awak (drone), dan perlengkapan lainnya.

Sementara itu, Pemerintah Rusia mengirim dua pesawat yang membawa 120 penyelamat dan perlengkapan.

2. PBB kirim bantuan Rp82,7 miliar

Gempa Myanmar dan Thailand (x.com/sentdefender)

Di sisi lain, India juga mengirim tim pencari dan penyelamatan, serta tim medis yang membawa perbekalan. Adapun Malaysia berjanji mengirim 50 orang untuk membantu Myanmar.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalokasikan 5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp82,77 miliar (kurs Rp16.554 per dolar AS) untuk membantu Myanmar.

Presiden AS Donald Trump juga berjanji mengirimkan bala bantuan kepada Myanmar.

Prancis dan Uni Eropa juga menawarkan bantuan kepada Myanmar. Begitu juga dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang sedang memobilisasi perlengkapan penanganan cidera dan trauma.

3. Korban tewas diprediksi tembus 10 ribu orang

Gempa Myanmar dan Thailand (x.com/sentdefender)

Usai gempa berkekuatan magnitudo 7,7 tersebut, ada lebih dari 1.000 orang dinyatakan tewas, 2.376 orang terluka, dan 30 orang hilang.

Di sisi lain, United States Geological Service (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas di Myanmar dapat melebihi 10 ribu orang, kerugian tersebut dapat lebih besar dari nilai produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

Dikutip dari ABC, gempa yang terjadi di Myanmar itu menurut USGS adalah yang terbesar dalam satu abad terakhir.

Getarannya bahkan tak hanya terasa di Myanmar, tapi juga merusak bangunan-bangunan di Bangkok, Thailand yang berjarak 1.000 kilometer dari pusat gempa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us