Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar Senjata yang Dipamerkan di Parade Militer China

Parade militer saat Peringatan Hari Kemenangan China ke-80 di Lapangan Tiananmen. (President.az, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Parade militer saat Peringatan Hari Kemenangan China ke-80 di Lapangan Tiananmen. (President.az, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Rudal balistik generasi terbaru, termasuk DF-61 dan DF-5C turut dipamerkan
  • Dihadiri Putin dan Kim Jong Un.
  • China memamerkan drone siluman GJ-11, wahana nirawak CH-9, dan robot tempur berkaki empat sebagai wujud ambisi AI dalam sistem komando militernya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- China menjadi sorotan dunia melalui parade militer kolosalnya di Lapangan Tiananmen, Beijing pada Rabu (3/9/2025). Perhelatan akbar ini diadakan untuk memperingati 80 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Dunia II.

Presiden China Xi Jinping memimpin acara tersebut, didampingi sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Presiden RI Prabowo Subianto juga terlihat hadir.

Lebih dari 100 jenis persenjataan canggih buatan dalam negeri dipamerkan, banyak di antaranya baru pertama kali diperlihatkan ke publik. Berikut adalah deretan senjata canggih yang menjadi sorotan dalam parade tersebut.

1. Pamerkan berbagai rudal balistik generasi terbaru

Rudal balistik antarbenua (ICBM) generasi baru, DF-61, melakukan debutnya dalam parade ini dan diperkirakan memiliki jangkauan lebih dari 12 ribu km. China juga memamerkan rudal DF-5C, varian baru yang mampu membawa hingga 12 hulu ledak nuklir dalam satu roket, dilansir The Diplomat.

Untuk pertama kalinya, China menunjukkan kemampuan "tiga serangkai" nuklirnya, yaitu kapabilitas serangan dari darat, laut, dan udara. Kekuatan ini diperkuat oleh kehadiran rudal balistik JL-3 yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM).

Jajaran rudal hipersonik anti-kapal seri Yingji (YJ) juga menjadi pusat perhatian, termasuk YJ-17, YJ-19, dan YJ-21. Senjata-senjata ini dirancang untuk menargetkan kapal induk yang mampu bergerak dengan kecepatan ekstrem untuk menembus pertahanan lawan.

Rudal jarak menengah Dongfeng-26D (DF-26D) yang dikenal sebagai "Pembunuh Guam" juga kembali ditampilkan. Rudal ini dirancang untuk dapat menyerang pangkalan militer utama Amerika Serikat yang berlokasi di Guam.

2. Drone dan robot sebagai wujud ambisi AI China

China memamerkan drone siluman serang GJ-11, yang dijuluki sebagai "loyal wingman". Drone ini dapat terbang mendampingi jet tempur berawak dan memberikan dukungan tempur otonom.

Berbagai wahana nirawak lain juga unjuk gigi, dari drone pengintai CH-9 yang mampu terbang tinggi selama 40 jam hingga drone bawah air raksasa AJX-002. Drone bawah air tersebut dapat menjalankan misi pengintaian dan peletakan ranjau secara rahasia, dilansir Strait Times.

Di darat, kehadiran "serigala robotik" berhasil mencuri perhatian pengamat. Robot tempur berkaki empat ini dapat digunakan untuk berbagai misi, mulai dari pengintaian hingga penyisiran ranjau.

Parade ini menunjukkan keseriusan Beijing dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam sistem komando militernya. Teknologi ini diharapkan dapat mengakselerasi proses pengambilan keputusan di medan perang yang bergerak cepat, dilansir BBC.

3. Jet tempur hingga senjata laser

Di udara, formasi jet tempur siluman generasi kelima, termasuk J-20 dan J-35A melintas dengan elegan. Jet tempur J-35A disebut mampu melakukan serangan udara-ke-udara maupun udara-ke-darat.

Varian terbaru dari jet tempur berbasis kapal induk J-15 turut ditampilkan, termasuk model untuk perang elektronik. Terdapat pula model J-15T yang dirancang khusus untuk lepas landas dari kapal induk menggunakan sistem katapel.

Pada sektor pertahanan laut, China memperkenalkan sistem senjata laser LY-1 yang dipasang di atas kapal. Senjata ini mampu melancarkan serangan presisi untuk melumpuhkan ancaman seperti drone atau rudal.

Sistem pertahanan anti-drone juga dipamerkan, terdiri dari meriam, laser berenergi tinggi, dan senjata gelombang mikro. Media China menyebut kombinasi ketiganya sebagai "segitiga besi" yang kuat untuk pertahanan udara.

4. Parade militer sebagai unjuk kekuatan China

Seluruh alutsista yang dipamerkan merupakan produksi dalam negeri, menunjukkan kemandirian dan kemajuan pesat industri pertahanan China. Parade ini dinilai sebagai pesan unjuk kekuatan yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Pengamat dari Nanyang Technological University, Michael Raska, menilai China telah bertransformasi dari yang sebelumnya hanya membuat tiruan menjadi inovator yang mampu memproduksi senjata canggih secara massal. Pencapaian ini dimungkinkan oleh struktur komando terpusat dan sumber daya negara yang besar.

"Tujuan parade ini adalah untuk menunjukkan kemampuan penangkal strategis yang tangguh dari militer kami dan untuk memenangkan perang di masa depan," kata Mayor Jenderal Wu Zeke dari China, dilansir WSJ.

Selain sebagai unjuk kekuatan, acara ini juga berpotensi menarik perhatian pemimpin negara yang hadir untuk membeli senjata buatan China. Kehadiran para pemimpin dari Rusia dan Korea Utara di samping Xi Jinping juga dilihat sebagai simbol aliansi mereka di panggung global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

7 Menteri dI Era Jokowi Terjerat Kasus Korupsi, Terbaru Nadiem Makarim

05 Sep 2025, 08:43 WIBNews