Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Donald Trump Klaim Serang Kelompok ISIS di Barat Laut Nigeria

Presiden AS, Donald Trump, sedang berpidato di atas mimbar.
potret Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (commons.wikimedia.org/The Trump White House)
Intinya sih...
  • Serangan Amerika Serikat merupakan permintaan langsung dari pihak berwenang Nigeria.
  • Donald Trump telah mengawasi umat Kristen di Nigeria dari ancaman ISIS selama beberapa bulan terakhir.
  • Umat Kristen dan Islam di Nigeria kerap jadi target utama serangan organisasi islam radikal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim militer AS telah melakukan serangan mematikan kepada Organisasi Islam Irak-Suriah (ISIS) di barat laut Nigeria. Serangan itu, kata Trump, dilakukan oleh Departemen Perang AS pada malam Natal.

Operasi militer ini merupakan upaya Trump untuk membasmi anggota ISIS yang diduga melakukan serangan terhadap umat Kristen di barat laut Nigeria. Padahal, orang-orang Kristen tersebut tidak bersalah dan hanya ingin merayakan Natal bersama keluarganya.

“Sebelumnya, aku sudah memperingatkan para teroris ini bahwa jika mereka tidak menghentikan pembantaian orang Kristen, akan ada konsekuensi yang mengerikan. Malam ini, hal itu terjadi,” tulis Trump di laman Truth Social pada Kamis (25/12/2025).

1. Serangan Amerika Serikat terhadap ISIS merupakan permintaan Nigeria

Para tentara sedang bertugas di medan perang.
ilustrasi serangan militer (pexels.com/Pixabay)

Serangan militer Amerika Serikat terhadap ISIS ini merupakan permintaan langsung dari pihak berwenang Nigeria di Negara Bagian Sokoto. Sebab, Nigeria memang intens melakukan kerja sama dengan Negeri Paman Sam untuk membasmi ISIS.

Berkat kerja sama ini, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, megucapkan terima kasih kepada Pemerintah Nigeria. Ia menilai, ancaman ISIS terhadap umat Kristen di Nigeria dan di negara lain memang harus segera ditangani dengan serius.

"Presiden (Donald Trump) sudah menegaskan pada bulan lalu bahwa pembunuhan umat Kristen yang tidak berdosa di Nigeria dan di negara lain harus diakhiri. Departemen Perang selalu siap siaga dan ISIS telah merasakannya malam ini, tepat di hari Natal. Masih banyak lagi yang akan datang. Terima kasih atas dukungan dan kerja sama dari pemerintah Nigeria. Selamat Natal!" ucap Hegseth dalam sebuah unggahan di laman X pribadinya.

2. Donald Trump telah mengawasi umat Kristen di Nigeria dari ancaman ISIS selama beberapa bulan terakhir

Buku tentang Donald Trump berada di rak buku.
potret Donald Trump (pexels.com/Phuc Phạm)

Selama beberapa bulan terakhir pada 2025 ini, Donald Trump memang intens mengawasi umat Kristen di Nigeria dari ancaman ISIS. Bahkan, pada November lalu, presiden berusia 79 tahun itu sebetulnya sudah mewanti-wanti Menhan Pete Hegseth untuk bersiap menyerang ISIS di Nigeria jika diperlukan.

Hal ini karena pembasmian organisasi teroris beraliran Islam radikal seperti ISIS telah menjadi prioritas utama Trump untuk menjaga keamanan global. Sebab, ancaman yang diberikan oleh organisasi teroris seperti ISIS sudah sangat meresahkan masyarakat dunia. 

3. Umat Kristen dan Islam di Nigeria kerap jadi target utama serangan organisasi islam radikal

Seseorang sedang berada di sebelah patung salib.
potret umat Kristen (pexels.com/Pixabay)

Menurut para ahli, baik umat Kristen maupun Islam di Nigeria memang kerap mendapat serangan dari organisasi Islam radikal macam ISIS. Namun, umat Kristen dinilai paling menderita karena serangan teroris lebih sering tertuju kepada mereka. 

Itulah mengapa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sangat perhatian kepada umat Kristen di Nigeria. Sebab, dalam kasus ini, Trump memosisikan dirinya sebagai pembawa perdamaian yang ingin membantu membasmi organisasi teroris seperti ISIS dari muka bumi.

“Di bawah kepemimpinanku, negara kita tidak akan membiarkan terorisme Islam radikal berkembang. Semoga Tuhan memberkati militer kita dan selama Natal untuk semua, termasuk para teroris yang telah meninggal yang jumlahnya akan jauh lebih banyak jika pembantaian mereka terhadap umat Kristen terus berlanjut,” bunyi pernyataan Trump yang sedang menghabiskan liburan Natal di kediamannya di Palm Beach, Florida. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Kronologi 9 WNI Pekerja Scam Kamboja Kabur dan Pulang ke Indonesia

26 Des 2025, 23:24 WIBNews