Dubes Ukraina: Warga Kami di Bali Berkelakuan Baik

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menanggapi pernyataan dari Gubernur Bali I Wayan Koster yang mengusulkan pencabutan Visa on Arrival warga Ukraina dan Rusia yang akan ke Bali.
Hamianin menegaskan, warganya terbang ke Bali bukan karena keinginan mereka sendiri melainkan karena situasi di Ukraina saat ini yang memaksa mereka harus keluar sementara.
“Saya tahu bagaimana komunitas Ukraina di Bali bersikap dan mereka berkelakuan baik,” kata Hamianin dalam jumpa pers daring, Selasa (14/3/2023).
Ia mengaku kecewa dengan usulan Koster tersebut dan tidak terima soal pernyataan Koster yang menyandingkan turis Ukraina dengan turis Rusia.
1. Warga Ukraina di Bali berkelakuan baik

Hamianin menegaskan, warganya yang saat ini tinggal di Bali, dipastikan berkelakuan baik. Bahkan, mereka membantu perekonomian lokal Bali.
"Ini sangat tidak nyaman. Saya tahu komunitas Ukraina yang tinggal di Bali. Mereka membaur dengan warga lokal, mendukung ekonomi lokal Bali. Bahkan mereka juga membuat makanan sehat dan menyediakan jasa," ucapnya.
Hamianin menegaskan, komunitas dan orang-orang Ukraina ini juga taat membayar pajak di Indonesia.
“Menyandingkan turis Rusia dengan Ukraina dan menyalahkan untuk sesuatu yang tidak benar sangat ofensif,” tukas Hamianin.
Meski demikian, Hamianin tak menampik jika memang ada warga Ukraina yang ditahan karena ulahnya. Ia menegaskan, mayoritas mereka yang ditahan karena melakukan kesalahan ringan, bukan pembunuhan atau narkoba.
2. Kecewa dengan usulan Gubernur Bali

Hamianin juga mengaku kecewa dengan usulan Koster yang menginginkan Visa on Arrival warga Ukraina dicabut. Namun, Hamianin tak peduli jika Visa on Arrival warga Rusia yang dicabut.
"Saya kecewa kepada Bapak Gubernur Bali. Saya sangat menyayangkan mengapa pernyataan itu dikeluarkan dan mengusulkan pencabutan Visa on Arrival warga Ukraina,” tegasnya.
"Saya tidak peduli dengan turis Rusia. Mereka adalah teroris. Menginvasi negara orang dan membunuh orang-orang. Saya tidak peduli jika mereka ditolak masuk ke suatu negara," lanjut dia.
Sementara itu, usulan Koster kini masih berproses ke Kemenkumham dan Menteri Luar Negeri RI. Koster mengungkapkan, usulan pencabutan VoA dua negara ini tak terlepas dari situasi perang kedua belah negara. Itu kemudian menyebabkan warga negaranya pergi ke Bali untuk mencari kenyamanan hingga bekerja.
3. Ada Tim Operasi Gabungan di Bali untuk WNA
Mengenai mitigasi terhadap banyaknya pelanggaran oleh WNA ini, Koster mengaku telah membentuk Tim Terpadu untuk melakukan operasi gabungan di daerah prioritas pariwisata di Bali. Operasi Gabungan ini dilakukan secara hati-hati demi pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali pascapandemik.
“Secara bersama-sama di seluruh wilayah Bali, khususnya prioritas di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Gianyar. Karena kasusnya banyak di situ dan banyak orang asing di situ,” terangnya.