Ejek Putin, Trump: Habis Bicara Manis, Langsung Bom Semuanya

- AS akan mengirim rudal Patriot ke Ukraina sebagai permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
- Trump mengekspresikan kekecewaannya pada Putin karena menolak upaya gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia
- Trump akan bertemu dengan Sekjen NATO untuk membahas rencana pasok senjata ke Kyiv
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengejek Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan, Putin berbicara manis tapi kemudian langsung mengebom semuanya di malam hari.
Ejekan itu ia lontarkan saat mengumumkan akan mengirim rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Rudal itu, kata Trump, diperlukan Ukraina karena Putin tidak konsisten antara ucapan dan perbuatan.
"Ia berbicara manis dan kemudian mengebom semua orang di malam hari. Tetapi ada sedikit masalah di sana. Saya tidak menyukainya," kata Trump kepada wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews di luar Washington, dikutip dari The Telegraph, Senin (14/7/2025).
Trump tidak menyebutkan jumlah rudal Patriot yang rencananya akan dikirim ke Ukraina. Ia mengatakan, AS akan mendapat penggantian biaya dari Uni Eropa dengan pengiriman rudal ini.
1. Penuhi permintaan Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta lebih banyak kemampuan pertahanan untuk menangkis rentetan serangan rudal dan pesawat tak berawak dari Rusia.
"Kami akan mengirimkan Patriot kepada mereka (Ukraina), yang sangat mereka butuhkan. Karena Putin benar-benar mengejutkan banyak orang," terang Trump.
"Pada dasarnya, kami akan mengirimkan berbagai peralatan militer yang sangat canggih kepada mereka. Mereka akan membayar kami 100 persen untuk itu, dan itulah yang kami inginkan," kata Trump.
2. Trump kecewa pada Putin

Pernyataan Trump ini menunjukkan kekecewaannya pada Putin. Pasalnya, pemimpin Rusia itu juga menolak upaya Trump untuk menegosiasikan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.
Setelah berkampanye dengan janji untuk segera mengakhiri perang di Ukraina, Trump telah mengungkapkan rasa frustrasinya yang semakin besar terhadap penolakan Putin untuk menyetujui kesepakatan damai.
Meskipun Putin telah setuju untuk menghentikan sementara pertempuran, ia telah menolak usulan AS untuk gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari.
3. Bertemu dengan Sekjen NATO bahas pasok senjata ke Ukraina

Komentar Trump muncul setelah pekan lalu ia mengonfirmasi bahwa pemerintahannya telah memutuskan untuk menjual senjata kepada sekutu NATO di Eropa agar mereka dapat meneruskannya ke Kyiv.
Trump dijadwalkan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pekan ini untuk membahas rencananya memasok senjata ke Kyiv. Kunjungan Rutte ke Washington, DC terjadi ketika Trump mengisyaratkan akan membuat pernyataan besar tentang Rusia.
Pada akhir pekan lalu, media Axios, mengutip dua sumber anonim, melaporkan bahwa pengumuman Trump akan mencakup senjata ofensif untuk Ukraina.