- F-35A untuk landasan konvensional,
- F-35B dengan kemampuan lepas landas pendek dan mendarat vertikal,
- F-35C untuk operasi kapal induk.
Beberapa analis seperti dari Breaking Defense menilai diferensiasi ini membuat F-35 cocok untuk multi-angkatan dan operasi koalisi.
Mengenal F-35, Jet Tempur Siluman Generasi 5 yang Mengubah Medan Perang
- Desain siluman dan pengurangan jejak radar.
- Sensor fusion dan kesadaran situasional pilot.
- Multirole: dari udara-ke-udara hingga serangan presisi.
Jet tempur F-35 kembali menjadi sorotan dunia, usai Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump mengungkapkan akan menjual model tersebut kepada Arab Saudi. Hal itu disampaikan Trump menjelang pertemuannya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Selasa (18/11/2025).
F-35 Lightning II dikenal sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia saat ini. Program multinasional ini dirancang untuk memberi dominasi udara melalui kemampuan siluman, sensor modern, dan kecerdasan sistemik yang menghubungkan pilot dengan medan tempur secara real time.
Berikut penjelasan singkat tentang apa yang membuat F-35 begitu signifikan di era konflik modern.
1. Desain siluman dan pengurangan jejak radar

Laporan spesifikasi resmi Lockheed Martin menyebutkan bahwa bentuk bodi F-35, material komposit, dan integrasi senjata ke dalam fuselage membuat pesawat ini memiliki tingkat radar cross-section yang sangat rendah. Banyak analis pertahanan, termasuk dari The War Zone dan Defense News, menilai pendekatan desain ini menjadikan F-35 unggul dalam penetrasi wilayah musuh yang berlapis pertahanan udara.
2. Sensor fusion dan kesadaran situasional pilot

Dokumen teknis F-35 menyatakan bahwa kombinasi radar AESA AN/APG-81, Distributed Aperture System (DAS), Electro-Optical Targeting System (EOTS), serta berbagai sensor elektronik lain diolah melalui teknologi sensor fusion. Air Force Magazine menulis bahwa kemampuan ini memberi pilot gambaran 360 derajat secara real time, hingga sering disebut sebagai “keunggulan utama F-35 dibanding jet generasi keempat mana pun.”
Lockheed Martin dan laporan U.S. Department of Defense menjelaskan bahwa F-35 punya tiga versi:
3. Multirole: dari udara-ke-udara hingga serangan presisi

Defense News mencatat bahwa F-35 dirancang sebagai pesawat multirole yang mampu menjalankan misi udara-ke-udara, udara-ke-darat, intelijen, pengintaian, hingga electronic warfare. Sistem senjata internal menjaga siluman, sedangkan konfigurasi eksternal dapat dipasang ketika misi menuntut kapasitas persenjataan tambahan.
Menurut NATO Allied Air Command, semakin banyak negara, termasuk AS, Inggris, Italia, Jepang, Korea Selatan, Finlandia, dan Australia, yang menjadikan F-35 sebagai pesawat tempur utama mereka. Para analis melihat tren ini sebagai tanda bahwa F-35 menjadi platform udara standar bagi operasi udara multinasional beberapa dekade ke depan.
Dengan kombinasi siluman, sensor cerdas, kemampuan multirole, dan penyebaran global yang cepat, F-35 menempati posisi sentral dalam strategi udara modern. Walaupun biaya dan kompleksitas program kerap dikritik, reputasinya sebagai jet tempur paling lengkap tetap menjadikannya aset strategis bagi banyak negara.

















