Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal F-35, Jet Tempur Siluman Generasi 5 yang Mengubah Medan Perang

Seorang pilot Angkatan Udara AS menavigasi pesawat F-35A Lightning II yang ditugaskan ke Skuadron Tempur ke-58, Wing Tempur ke-33 ke posisi untuk mengisi bahan bakar dengan KC-135 Stratotanker yang ditugaskan ke Skuadron Pengisian Bahan Bakar Udara ke-336 di atas pantai barat laut Florida pada 16 Me
Seorang pilot Angkatan Udara AS menavigasi pesawat F-35A Lightning II yang ditugaskan ke Skuadron Tempur ke-58, Wing Tempur ke-33 ke posisi untuk mengisi bahan bakar dengan KC-135 Stratotanker yang ditugaskan ke Skuadron Pengisian Bahan Bakar Udara ke-336 di atas pantai barat laut Florida pada 16 Mei 2013. ( MSgt John Nimmo Sr., Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Desain siluman dan pengurangan jejak radar.
  • Sensor fusion dan kesadaran situasional pilot.
  • Multirole: dari udara-ke-udara hingga serangan presisi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jet tempur F-35 kembali menjadi sorotan dunia, usai Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump mengungkapkan akan menjual model tersebut kepada Arab Saudi. Hal itu disampaikan Trump menjelang pertemuannya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Selasa (18/11/2025).

F-35 Lightning II dikenal sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia saat ini. Program multinasional ini dirancang untuk memberi dominasi udara melalui kemampuan siluman, sensor modern, dan kecerdasan sistemik yang menghubungkan pilot dengan medan tempur secara real time.

Berikut penjelasan singkat tentang apa yang membuat F-35 begitu signifikan di era konflik modern.

1. Desain siluman dan pengurangan jejak radar

Pesawat tempur F-35 Lightning II Joint Strike tiba di Edwards (United States Air Force, Public domain, via Wikimedia Commons)
Pesawat tempur F-35 Lightning II Joint Strike tiba di Edwards (United States Air Force, Public domain, via Wikimedia Commons)

Laporan spesifikasi resmi Lockheed Martin menyebutkan bahwa bentuk bodi F-35, material komposit, dan integrasi senjata ke dalam fuselage membuat pesawat ini memiliki tingkat radar cross-section yang sangat rendah. Banyak analis pertahanan, termasuk dari The War Zone dan Defense News, menilai pendekatan desain ini menjadikan F-35 unggul dalam penetrasi wilayah musuh yang berlapis pertahanan udara.

2. Sensor fusion dan kesadaran situasional pilot

(30 Maret 2023) Para pilot bersiap untuk menerbangkan F-35C Lightning II, yang ditugaskan ke “Warhawks” dari Strike Fighter Squadron (VFA) 97, di dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson (CVN 70). ( Seaman Derek Kelley, Public domain, via Wikimedia Commons)
(30 Maret 2023) Para pilot bersiap untuk menerbangkan F-35C Lightning II, yang ditugaskan ke “Warhawks” dari Strike Fighter Squadron (VFA) 97, di dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson (CVN 70). ( Seaman Derek Kelley, Public domain, via Wikimedia Commons)

Dokumen teknis F-35 menyatakan bahwa kombinasi radar AESA AN/APG-81, Distributed Aperture System (DAS), Electro-Optical Targeting System (EOTS), serta berbagai sensor elektronik lain diolah melalui teknologi sensor fusion. Air Force Magazine menulis bahwa kemampuan ini memberi pilot gambaran 360 derajat secara real time, hingga sering disebut sebagai “keunggulan utama F-35 dibanding jet generasi keempat mana pun.”

Lockheed Martin dan laporan U.S. Department of Defense menjelaskan bahwa F-35 punya tiga versi:

  • F-35A untuk landasan konvensional,
  • F-35B dengan kemampuan lepas landas pendek dan mendarat vertikal,
  • F-35C untuk operasi kapal induk.
    Beberapa analis seperti dari Breaking Defense menilai diferensiasi ini membuat F-35 cocok untuk multi-angkatan dan operasi koalisi.

3. Multirole: dari udara-ke-udara hingga serangan presisi

Penerbangan lintas F-35 di Cherry Festival 2025 Tanggal 29/06/2025 ( Huntsmanleader, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Penerbangan lintas F-35 di Cherry Festival 2025 Tanggal 29/06/2025 ( Huntsmanleader, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Defense News mencatat bahwa F-35 dirancang sebagai pesawat multirole yang mampu menjalankan misi udara-ke-udara, udara-ke-darat, intelijen, pengintaian, hingga electronic warfare. Sistem senjata internal menjaga siluman, sedangkan konfigurasi eksternal dapat dipasang ketika misi menuntut kapasitas persenjataan tambahan.

Menurut NATO Allied Air Command, semakin banyak negara, termasuk AS, Inggris, Italia, Jepang, Korea Selatan, Finlandia, dan Australia, yang menjadikan F-35 sebagai pesawat tempur utama mereka. Para analis melihat tren ini sebagai tanda bahwa F-35 menjadi platform udara standar bagi operasi udara multinasional beberapa dekade ke depan.

Dengan kombinasi siluman, sensor cerdas, kemampuan multirole, dan penyebaran global yang cepat, F-35 menempati posisi sentral dalam strategi udara modern. Walaupun biaya dan kompleksitas program kerap dikritik, reputasinya sebagai jet tempur paling lengkap tetap menjadikannya aset strategis bagi banyak negara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Di Balik Panti Sosial, Cek Kesehatan Gratis Sentuh Lansia Terlantar

20 Nov 2025, 06:00 WIBNews