Global Sumud Flotilla Tracker Catat Israel Tahan 223 Aktivis

- Flotilla laporkan di akun resmi dan tracker mereka.
- Global Sumud Flotilla membagikan nama dan kewarganegaraan 223 aktivis di dalam kapal yang diserang di akun Instagram mereka @globalsumudflotilla.
- Pelacak resmi flotilla menunjukkan bahwa 20 kapal telah diserang oleh pasukan Israel, sementara 24 kapal lainnya melanjutkan perjalanan mereka ke Gaza.
- Kapal Flotilla berlayar sejak akhir AgustusFlotila tersebut memuat bantuan kemanusiaan dan pasokan medis, dan berlayar sejak akhir Agustus. Misi Global Sumud Flotilla membawa hampir seribu pendukung sipil dari lebih dari 45 negara tanpa afiliasi politik maupun pemerintah
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 223 aktivis internasional ditahan oleh pasukan Israel. Mereka adalah aktivis yang berada di dalam konvoi bantuan menuju Gaza, kapal Global Sumud Flotilla. Jumlah total para aktivis tersebut disampaikan penyelenggara kegiatan pada Kamis (2/10/2025).
Global Sumud Flotilla melalui akun X, menyatakan bahwa 15 kapal telah dipastikan diserang oleh pasukan Israel sejak Rabu malam (1/10/2025), sementara delapan kapal lainnya kemungkinan sedang diserang.
Menurut Erdem Ozveren, seorang aktivis Turki dari misi global tersebut, kapal mereka berjarak kurang dari 30 mil laut dari Gaza.
1. Flotilla laporkan di akun resmi dan tracker mereka
Global Sumud Flotilla membagikan nama dan kewarganegaraan 223 aktivis di dalam kapal yang diserang di akun Instagram mereka @globalsumudflotilla.
Sementara itu, pelacak resmi flotilla yang dapat diakses di https://globalsumudflotilla.org/tracker/ menunjukkan bahwa 20 kapal telah diserang oleh pasukan Israel, sementara 24 kapal lainnya melanjutkan perjalanan mereka ke Gaza.
2. Kapal Flotilla berlayar sejak akhir Agustus

Flotila tersebut, yang sebagian besar memuat bantuan kemanusiaan dan pasokan medis, dan berlayar sejak akhir Agustus, dilansir ANTARA. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir lebih dari 50 kapal berlayar bersama menuju pesisir Jalur Gaza.
Misi Global Sumud Flotilla membawa hampir seribu pendukung sipil dan lebih dari 45 negara. Mereka berasal dari berbagai profesi, mulai dari dokter, pelaut, pengacara, hingga veteran militer, semuanya tanpa afiliasi politik maupun pemerintah.
3. Israel memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan sejak Maret

Israel telah mempertahankan blokade di Gaza, rumah bagi hampir 2,4 juta penduduk, selama hampir 18 tahun, dan semakin memperketat pengepungan pada Maret ketika menutup penyeberangan perbatasan dan memblokir pengiriman makanan dan obat-obatan, yang menyebabkan daerah itu dilanda kelaparan.
Sejak Oktober 2023, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 66 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa daerah kantong itu tidak dapat dihuni lagi, dengan kelaparan dan penyakit menyebar dengan cepat.