Gunung Berapi Sourabaya Meletus, Tapi Hanya Sedikit Warga Surabaya yang Tahu!

Sebuah gunung yang pengucapannya hampir selaras dengan nama kota di Indonesia, Surabaya, baru saja mengalami erupsi untuk pertama kalinya dalam 60 tahun. Gunung Berapi Sourabaya meledak dan tidak ada satu pun manusia di Bumi yang melihat bahkan mengetahui. Hanya agen luar angkasa, NASA yang berhasil mengabadikan momen itu.
Gunung Berapi Sourabaya erupsi dua kali.

Seperti dilansir Live Science, Sourabaya diketahui alami erupsi dua kali, yakni pada awal Mei kemarin. Pihak NASA berhasil menyaksikan erupsi yang terjadi di Atlantik Selatan, bahkan mereka mengakui bahwa tidak heran ketika tidak ada satu pun yang mengetahui hal itu. Hal itu karena gunung tersebut berada di Pulau Bristol, dan pulau tersebut tidak bisa ditinggali oleh manusia. Namun, satelit dan metode pengamatan seismik telah memberikan jalan baru bagi para peneliti tentang aktivitas gunung berapi di seluruh dunia.
Pulau Bristol adalah salah satu pulau besar di Atlantik.

Bristol masuk dalam bagian dari kepulauan Sandwich Selatan. Kepulauan tersebut juga berjarak lebih dari 2700 km dari selatan Buenos Aires, Ibu Kota Argentina. Gunung Berapi Sourabaya adalah jenis gunung berapi strato (stratovolcano) yang berbentuk kerucut dengan ketinggian 1100 meter. Jenis gunung ini memiliki kandungan lava yang besar serta pada bagian puncak ditutupi dengan salju dan es. Maka, pihak NASA pun mengonfirmasi bahwa tidak ada manusia yang tinggal di sana.
Gambar diambil dengan satelit Landsat 8.

Operational Land Imager menggunakan Landsat 8 pertama kali menemukan dua warna yang bertentang di atas Gunung Sourabaya. Dari situlah diketahui erupsi terjadi di gunung berapi tersebut. Kedua gambar tersebut dibentuk menggunakan tiga filter yakni gelombang pendek infra merah, infra merah terdekat dan lampu berwarna merah. Penggunaan ketiganya berguna untuk mendeteksi hawa panas.

Setiap gambar menunjukkan bagian dari gunung berapi dengan warna merah terang dengan sedikit gradasi oranye yang dianggap sebagai lava. Sementara gambar berwarna putih memanjang adalah asap serta abu vulkanik hasil erupsi. Kemudian, warna biru kehiijauan merupakan es yang menutupi puncak gunung.
Terakhir kali Gunung Berapi Sourabaya erupsi pada 1956. Gunung Sourabaya diketahui lokasinya oleh para peneliti, tapi sangat jarang disentuh dan dipelajari.