Houthi Serang Infrastruktur Vital Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Pemberontak Houthi di Yaman telah melepaskan berbagai serangan pesawat tak berawak dan rudal ke wilayah Arab Saudi. Serangan tersebut dikabarkan menyasar pabrik gas alam cair (LNG), pabrik desalinasi air, fasilitas minyak dan pembangkit listrik, dilansir Al Jazeera.
Serangan pada Minggu pagi (20/3/2022) waktu setempat tidak menimbulkan korban, kata koalisi militer pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman. Walau begitu, serangan tersebut telah merusak kendaraan sipil dan rumah di daerah tersebut.
1. Kelompok Houthi klaim telah melakukan "operasi militer" ke wilayah Arab Saudi
Yehia Sarie yang merupakan juru bicara pemberontak Houthi mengatakan kelompok itu telah meluncurkan "operasi militer" ke Arab Saudi dengan skala yang besar. Walau begitu, dia tak merinci maksud dari operasi militer yang dimaksud.
Sebelumnya, pemberontak Houthi melancarkan beberapa serangan ke Arab Saudi bagian selatan pada Sabtu (19/03/2022). Serangan tersebut menargetkan salah satu fasilitas yang dijalankan oleh perusahaan minyak Aramco di Jizan.
Dikutip oleh NDTV, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa koalisi mengatakan bahwa empat drone telah diluncurkan ke wilayah tersebut. Selain fasilitas Aramco, pemberontak juga menyerang pabrik desalinasi di Al-Shaqeeq.
2. Pembangkit listrik dan infrastruktur desalinasi Arab Saudi juga menjadi sasaran
Serangan udara lainnya menargetkan pembangkit listrik di barat daya Arab Saudi, infrastruktur desalinasi di Al-Shaqeeq di pantai Laut Merah, terminal Aramco di kota perbatasan selatan Jizan dan sebuah pompa bensin di kota selatan Khamis Mushait, dilansir Al Jazeera.
Kantor Pers Saudi resmi mengunggah berbagai foto truk pemadam kebakaran menyiram api yang melompat dengan selang air, dan mobil yang rusak dan kawah di tanah yang diduga ditinggalkan oleh serangkaian serangan drone dan rudal balistik.
Di sisi lain, militer Arab Saudi berhasil menghancurkan sebuah kapal yang berisi bahan peledak milik kelompok yang mendukung Iran. Ada juga drone yang menuju Kota Jizan yang berhasil dicegat dan dihancurkan di dekat Yaman setelah serangan sebelumnya diluncurkan oleh kelompok Houthi.
Pada 10 Maret 2022, sebuah pesawat tak berawat diketahui telah menyerang kilang minyak di ibu kota Riyadh. Serangan tersebut diklaim oleh kelompok Houthi beberapa waktu setelah berita tersebut disiarkan di berbagai media.
3. Houthi telah menolak tawaran diskusi Gulf Cooperation Council terkait konflik Yaman
Sebelumnya, Houthi menolak undangan dari enam negara Gulf Cooperation Council untuk menghadiri pembicaraan tentang konflik Yaman. Kegiatan tersebut direncanakan akan diadakan di Riyadh mulai 29 Maret 2022.
Kebijakan politik luar negeri Arab Saudi yang memimpin koalisi militer di Yaman untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional mengawali konflik antara negara tersebut dengan kelompok Houthi. Konflik sudah berlangsung selama delapan tahun, tepatnya sejak pertengahan 2014.
Perang telah menelan ratusan ribu nyawa, baik secara langsung atau tidak langsung. Jutaan orang juga terlantar dan bahkan PBB menyebut bahwa situasi di Yaman merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Di sisi lain, pemberontak Houthi sering menargetkan bandara dan fasilitas minyak di Arab Saudi. Seperti yang diketahui, Arab Saudi merupakan salah satu pengekspor minyak terbesar di dunia.
Sebagian besar pendapatan negara Arab Saudi berasal dari aktivitas ekspor minyak ke negara-negara lain. Dengan adanya serangan Houthi belakangan ini, gencatan senjata hampir dipastikan tak akan terjadi dalam waktu dekat.