Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hungaria Tolak Dialog Uni Eropa Bahas Keanggotaan Ukraina

Bendera negara Hungaria .instagram.com/takacsmarton.hu/
Bendera negara Hungaria .instagram.com/takacsmarton.hu/

Jakarta, IDN Times - Hungaria, pada Jumat (1/12/2023), mengatakan tidak bakal mengakui dialog keanggotaan Ukraina di Uni Eropa (UE). Pihaknya berpendapat bahwa proposal dialog dengan Ukraina masih terlalu prematur di tengah perang. 

Pada awal November, Komisi Eropa sudah merekomendasikan pembukaan dialog keanggotaan. Nantinya, dialog akan membahas masalah korupsi, lobi, dan pembatasan yang berdampak pada etnis minoritas untuk mempelajari bahasanya. 

Pekan lalu, UE akhirnya setuju membayarkan dana bantuan pemulihan pasca-pandemik COVID-19 sebesar 900 juta euro (Rp15,1 triliun). Persetujuan itu dilakukan untuk menghindari ancaman veto Hungaria soal bantuan ke Ukraina. 

1. Orban serukan kesepakatan kerja sama UE-Ukraina

PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/
PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

PM Viktor Orban menuturkan bahwa masalah harus selesai dulu sebelum dialog dengan Ukraina dimulai. Dialog prematur akan membuat penilaian konsekuensi keanggotaan Ukraina sulit diperoleh. 

"Apabila kita tidak tahu apa konsekuensinya, maka kami seharusnya tidak memulai dialog tersebut. Saya merepresentasikan pandangan bahwa UE seharusnya menandatangani kesekapatan kerja sama strategis dengan Ukraina di awal," terang Orban, dikutip Reuters.

"Kesepakatan ini akan berlangsung selama 5-10 tahun untuk membuatnya mendekat. Sekarang jarak Ukraina dan UE sangatlah jauh. Mari berikan waktu kita bekerja bersama dan setelah kita bisa bekerja bersama, mulailah dialog keanggotaan," sambungnya. 

Orban juga mendesak gencatan senjata di Ukraina dan mengajukan pemisahan dana bantuan ke Ukraina dengan anggaran UE yang didasarkan pada kesepakatan antar-pemerintahan negara anggota. 

2.  Hungaria tolak dana bantuan jangka panjang ke Ukraina

Kepala Staf Pemerintah Hungaria, Gergely Gulyas, mengatakan tidak akan ikut mendiskusikan masalah keanggotaan dalam pertemuan pertengahan Desember nanti. 

"Kami tidak mau berurusan dengan proposal yang masih prematur. Hungaria tidak dapat berkontribusi dalam kepentingan bersama mengundang Ukraina dalam proses bergabung ke dalam blok UE," terangnya, dikutip Associated Press.

Pada saat yang sama, Gulyas juga mengatakan tidak akan mendukung amandemen anggaran UE. Salah satunya penyediaan dana sebesar 50 miliar euro (Rp843 triliun) untuk bantuan jangka panjang ke Ukraina. 

"Kami menyebut bahwa penyediaan dana bantuan UE ke Ukraina adalah penyitaan paksa dana dari Hungaria. Pemerintahan kami akan terus menolak dukungan segala bentuk perubahan anggaran," sambungnya. 

3. Ukraina percaya akan mendapat persetujuan dari Hungaria

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Olha Stefnaishyna, mengatakan bahwa Hungaria akan menjadi tantangan terbesar keanggotaan negaranya di UE. Namun, ia tetap percaya Ukraina mampu melewati tantangan ini. 

"Budapest sejak awal merusak perjuangan seluruh dunia dalam membantu kami sejak dimulainya peperangan. Mereka juga mengganggu proses perluasan UE dengan masuknya Ukraina," ungkapnya, dilansir Euractiv

"Hungaria harus menerima respons jelas dari negara-negara anggota. Menerima kata tidak bukanlah sebuah opsi bagi kami. Sukses adalah satu-satunya peluang yang kami punya saat ini," tambahnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us