Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Evakuasi Mahasiswa dari Iran

Ilustrasi bendera India berkibar. (unsplash.com/Parth Savani)
Intinya sih...
  • India masih memantau situasi di Iran, menyiapkan evakuasi melalui Armenia
  • Trump mendesak semua orang untuk segera meninggalkan Teheran
  • Ketegangan regional terus meningkat dengan serangan udara dan rudal antara Iran dan Israel

Jakarta, IDN Times – Mahasiswa India mulai dievakuasi dari Iran di tengah ketegangan Iran dan Israel. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan, mereka telah keluar dari beberapa kota-kota utama Iran, seperti Teheran, Isfahan, dan Shiraz.

“Secara terpisah, sejumlah warga India telah difasilitasi untuk meninggalkan Iran melalui perbatasan dengan Armenia,” bunyi pernyataan Kemmlu India, dilansir dari Al Jazeera, Selasa (17/6/2025).

Kemlu tak merinci berapa banyak jumlah yang dievakuasi. Menurut data pemerintah tahun lalu, ada sekitar 10 ribu warga India di Iran. Sebanyak 6 ribu di antaranya merupakan mahasiswa.

1. India masih pantai situasi

Ilustrasi Bendera India. (unsplash.com/Rakesh Mondal)

India masih memantau dengan cermat situasi di Iran. Menlu Iran, S Jaishankar, telah berbicara dengan Menlu Armenia, Ararat Mirzoya, terkait rencana evakuasinya melalui negara tersebut.

”Kedutaan Besar India di Teheran terus memantau situasi keamanan dan melibatkan mahasiswa India di Iran untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Kemlu, dilansir dari Times of India.

Ratusan mahasiswa Kashmir yang terdaftar di berbagai universitas di Iran juga diketahui terlantar akibat semakin meningkatnya ketegangan. Keluarga mahasiswa tersebut telah mengajukan banding terhadap Perdana Menteri India, Narendra Modi.

2. Trump peringatkan agar semua orang tinggalkan Teheran

Presiden AS, Donald Trump. (commons.wikimedia.org/ Ali Shaker/VOA, free license)

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menyerukan agar semua orang mulai evakuasi dari Teheran. Pernyataan Trump dinyatakan melalui Social Truth usai meninggalkan pertemuan puncak G7 lebih awal pada Senin.

“Iran seharusnya menandatangani 'kesepakatan' yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan dan membuang-buang nyawa manusia. Sederhananya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera meninggalkan Teheran!” kata Trump, dilansir dari The New York Post.

Daerah evakuasi mencakup sekitar 330 ribu orang di Teheran pusat, termasuk kantor pusat televisi pemerintah Iran, markas besar polisi, dan tiga rumah sakit utama termasuk satu rumah sakit milik Garda Revolusi paramiliter negara itu.

Israel juga menyerukan hal serupa. Namun pihak berwenang Iran menolak seruan evakuasi Israel dan menyebutnya tidak lebih dari sekadar “perang psikologis”.

3. Serangan masih terus berlanjut

Peluncuran Rudal Fateh 110 milik Iran. (commons.wikimedia.org/Mehr News Agency, free license)

Ketegangan regional meningkat sejak Jumat, ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Hal ini mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Pada Selasa, Garda Revolusi Iran mengatakan gelombang rudal baru yang lebih kuat baru-baru ini diluncurkan menuju Israel.

"Gelombang baru serangan ganas oleh angkatan bersenjata, terutama pasukan darat, dengan senjata baru dan canggih telah dimulai dan akan meningkat dalam beberapa jam mendatang," kata Kiomars Heidari, komandan Pasukan Darat.

Sementara itu, Israel menyerang sebuah stasiun televisi di Teheran Utara pada Senin. Beberapa video yang beredar menunjukkan presenter berita hampir terkena selama serangan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us