Indonesia Kecam Keras Serangan Israel di Jenin Tepi Barat

Jakarta, IDN Times - Ketegangan antara Israel dan Palestina terus berlanjut. Baru saja militer Israel dilaporkan membunuh sembilan warga Palestina pada operasi besar-besaran di Tepi Barat dalan operasi besar-besaran kemarin (3/7/2023).
Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat ini. Serangan militer tersebut tidak dapat diterima dan hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina serta mempersulit upaya perdamaian.
“Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua Resolusi DK PBB secara konsisten,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (4/7/2023).
1. Ada 3 ribu orang mengungsi akibat operasi Israel
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (4/7/2023), sejak dimulainya operasi besar-besaran Israel ke Jenin, setidaknya ada 3 ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka dari kamp pengungsi.
Saat ini Wakil Gubernur Jenin, Kamal Abu Al Roub mengatakan bahwa pemerintah kota sedang berusaha untuk membangun penampungan sementara untuk para pengungsi.
2. Israel klaim menyerang kelompok teroris
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel sedang berada di sarang kelompok teroris di Jenin, di mana mereka menyita banyak senjata.
“Pasukan Israel tidak berniat menduduki kamp Jenin, tapi kami siap untuk situasi yang lebih parah,” kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.
Namun, Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut bahwa serangan Israel ini adalah perang terbuka melawan rakyat Jenin.
3. Situasi Israel Palestina kian memburuk

Kekerasan Israel dan Palestina kian meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini. Serangan militer Israel pun cukup masif di bawah pemerintahan PM Netanyahu yang kembali memimpin Israel lagi.
Wilayah Jenin sendiri secara de facto dikendalikan oleh otoritas Palestina di bawah Presiden Mahmoud Abbas.