Indonesia Serukan Gencatan Senjata Segera Dilakukan di Gaza

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyampaikan tiga poin penting kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kondisi di Gaza saat ini.
“Pertama, seruan untuk segera melakukan gencatan senjata. Dukungan menyeluruh yang ditunjukkan oleh satu pihak sejauh ini telah membawa hasil yaitu penggunaan kekuatan yang tidak proporsional, pelanggaran hukum humaniter internasional dan impunitas,” kata Retno di High Level Open Debate DK PBB mengenai situasi di Timur Tengah, Selasa (24/10/2023), waktu setempat.
“Merupakan kewajiban kita bersama untuk mengakhiri perang ini sebelum meningkat menjadi kekerasan regional dan global,” ucap Retno.
1. Indonesia minta akses kemanusiaan diprioritaskan

Kedua, Retno meminta agar akses kemanusiaan diprioritaskan mengingat kondisi di Gaza kini semakin memprihatinkan. Hampir 7 ribu orang Palestina tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
“Lebih dari 2 juta orang di Gaza digantung dalam kehidupannya untuk kebutuhan dasar kemanusiaan. Konvoi pengiriman bantuan yang dilakukan sebagian besar tidak bisa bergerak dan selalu dalam bahaya terkena baku tembak,” ujarnya.
“DK PBB harus segera mendesak adanya pengiriman bantuan yang aman dan tanpa hambatan serta penghormatan terhadap hukum humaniter,” tegas Retno.
2. Rakyat Palestina berhak dapat hak yang sama

Terakhir, Retno menyinggung soal kemanusiaan yang harus kembali ada di DK PBB.
“Silakan gunakan kekuatan besar Anda untuk menjadi lebih manusiawi. Rakyat Palestina berhak mendapatkan persamaan hak. Kita semua adalah manusia, berhak memiliki rumah. Kita harus menolak perpindahan warga Palestina dan tidak boleh membiarkan tragedi tahun 1948 terulang kembali,” ungkap Retno lagi.
“Indonesia berdiri bersama rakyat Palestina,” tegas dia.
3. Retno sempat cecar DK PBB soal kondisi Palestina dan Gaza

Sebelumnya, Retno sempat mencecar DK PBB soal kondisi Gaza dan rakyat Palestina. Ia mengatakan bahwa DK PBB tidak bergerak soal konflik ini.
“Bagaimana DK PBB melakukan tanggung jawabnya? Kapan DK PBB akan menghentikan perang di Gaza, mewujudkan gencatan senjata, membuka akses kemanusiaan utuh, menyerukan pembebasan warga sipil dan menghentikan pendudukan ilegal oleh Israel?” katanya.
Sementara itu, perbedaan politik sejumlah negara terkait Israel dan Palestina, menurut Retno, malah makin memperburuk kondisi Gaza itu sendiri.