Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Siapkan 1.000 Tentara Jika Rusia Invasi Ukraina

PM Inggris, Boris Johnson. (Twitter.com/Boris Johnson)
PM Inggris, Boris Johnson. (Twitter.com/Boris Johnson)

Jakarta, IDN Times - Jika Rusia melakukan invasi ke Ukraina, maka besar kemungkinan akan terjadi banyak aliran pengungsi. Untuk mengatasi hal itu, Inggris siapkan sekitar 1.000 tentara yang dapat segera dikirim ke Polandia, salah satu negara anggota NATO.

Rusia telah menumpuk lebih dari 100 ribu tentara di sekitar perbatasan Ukraina. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menuduh Moskow merencanakan invasi. Upaya diplomasi untuk meredakan krisis Ukraina terus dilakukan, meski hal itu nampaknya akan berlangsung lama.

Di tengah krisis, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson berkunjung ke Polandia dan menjanjikan komitmen untuk keamanan Eropa. Polandia kemungkinan akan menerima aliran pengungsi Ukraina jika invasi benar-benar terjadi. 

1. Komitmen Inggris untuk keamanan Eropa

Rusia dituduh menciptakan krisis Ukraina yang mengancam keamanan Eropa. Tapi, Moskow menolak itu dan menuding justru AS serta NATO yang telah memicu krisis di Eropa timur. 

Skenario terburuk dari invasi adalah munculnya gelombang pengungsi di Eropa. Kemungkinan besar negara tujuan pengungsi adalah Polandia, negara anggota NATO yang dekat dengan Ukraina. 

Pejabat Inggris memperingatakan ada risiko bencana kemanusiaan jika Rusia menyerang. AS juga memperingatkan, mungkin ada sekitar 1-5 juta orang yang mengungsi.

Dilansir The Guardian, Johnson mengatakan, "Inggris tetap teguh dalam komitmen kami untuk keamanan Eropa."

Pemerintahnya telah menempatkan 1.000 tentara dalam keadaan siaga untuk dikerahkan ke Eropa timur jika terjadi krisis pengungsi.

2. Johnson beri dukungan sekutu NATO dan tegaskan hak setiap negara demokrasi

Kremlin berjanji untuk menarik seluruh pasukannya di perbatasan dengan syarat proposal keanggotaan Ukraina tidak diterima oleh NATO.  

Jika Ukraina jadi anggota NATO, maka negara itu bisa ditempati rudal canggih yang langsung mengancam Rusia. Selain itu, Ukraina bisa saja mengambil kembali Semenanjung Krimea yang dicaplok Moskow pada 2014 dengan bantuan NATO.

Seiring dinamika Ukraina-Rusia, Johnson berkunjung ke markas NATO di Brusel dan akan segera terbang ke Warsawa guna memberi dukungan pada NATO.

Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Inggris juga terbang ke Moskow untuk mengupayakan jalur diplomasi demi mencegah perang. 

Ketua Partai Buruh Inggris Keir Starmer, pemimpin oposisi pemerintahan Johnson, juga dijadwalkan akan mengunjungi markas NATO di Brusel untuk memberi dukungan.

Dilansir BBC, Johnson dalam perjalanannya akan dengan tegas mendukung sekutu NATO, dan mengatakan aliansi tidak boleh mengkompromikan prinsip-prinsipnya. Selain itu, dia juga menegaskan hak setiap negara demokrasi Eropa yang bercita-cita menjadi anggota NATO.

3. Inggris tawarkan bantuan peningkatan armada pertahanan

ilustrasi jet tempur (Twitter.com/Royal Air Force)
ilustrasi jet tempur (Twitter.com/Royal Air Force)

Johnson juga menawarkan kepada Sekjen NATO Jens Stoltenberg bantuan pertahanan aliansi.

Dilansir Reuters, Johnson disebut menawarkan penggandaan jumlah pasukan di Estonia, penambahan jet tempur di Eropa selatan, serta bantuan kapal patroli dan kapal perusak ke Mediterania Timur.

Tahun lalu, Inggris telah memberi bantuan 100 tentara ke Polandia untuk mengatasi krisis pengungsi. Kini, Inggris juga telah mengirim sekitar 350 marinir sebagai bagian penguatan pertahanan, ketika Rusia dan Belarusia mengadakan latihan militer.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Liz Truss akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Truss disebut bertekad membawa kebebasan dan demokrasi di Ukraina, dan mendesak Moskow untuk mencari solusi diplomatik ketimbang militer.

Krisis Ukraina terjadi sejak delapan tahun silam, ketika Krimea dicaplok oleh Rusia. Sejak saat itu, pasukan Ukraina terus terlibat pertempuran dengan pasukan pemberontak di Donbas yang disebut didukung oleh Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us