Ini 5 Poin Rencana Aksi Ekonomi PM Inggris Rishi Sunak untuk G20

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak membeberkan lima poin rencana aksi ekonomi yang akan disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Selasa dan Rabu atau 15-16 November 2022.
Dari lima poin rencana aksi ekonomi tersebut, Sunak menggarisbawahi pentingnya tindakan-tindakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Ukraina.
Berikut ini lima poin rencana aksi ekonomi dari Sunak seperti dikutip dari akun Instagram resmi Kedutaan Besar Inggris (@ukinindonesia).
1. Mendukung masyarakat Ukraina terutama jelang musim dingin

Poin pertama merupakan dukungan terhadap seluruh publik atau masyarakat Ukraina yang terdampak perang. Dukungan ini dinilai Sunak semakin dibutuhkan jelang musim dingin Desember mendatang.
"Kami membantu rakyat Ukraina karena infrastruktur nasional mereka diserang oleh pesawat tak berawak dan rudal. Sama seperti kami mendukung orang-orang dengan tagihan energi mereka yang meningkat di Inggris dan mengambil tindakan untuk mencegah kelaparan di bagian paling rentan di dunia," ujar Sunak.
2. Hentikan persenjataan makanan Rusia

Poin kedua, Sunak meminta agar dunia mendukung pihaknya mengakhiri segala bentuk persenjataan terhadap makanan yang dilakukan oleh Rusia. Sunak pun mengaku mendukung sepenuhnya Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres yang terus menjaga pengiriman biji-bijian agar tetap bergerak di Laut Hitam.
"Serta mendesak semua negara yang dapat memproduksi lebih banyak makanan atau melepaskan persediaan untuk membantu meningkatkan pasokan," kata dia.
3. Mulai mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan gas Rusia

Pada poin ketiga, Sunak menekankan agar seluruh dunia mulai mengambil tindakan sesegera mungkin guna melindungi perekonomian dan meningkatkan ketahanan.
"Ini berarti mengamankan rantai pasokan kami dan dengan cepat beralih dari ketergantungan pada energi dari negara-negara seperti Rusia, yang berusaha menggunakannya untuk melawan kami. Kita harus menunjukkan kepada agresor otoriter bahwa kita berada di dalamnya untuk jangka panjang," ucap Sunak.
4. Berkomitmen terhadap pasar bebas menggunakan kebijakan Brexit

Untuk poin keempat, Sunak menekankan pentingnya komitmen penuh untuk mempromosikan pasar bebas dan ekonomi global terbuka yang membuat perusahaan menjadi pendorong pertumbuhan.
"Inggris akan terus memimpin, memanfaatkan kebebasan Brexit kami untuk mengejar perjanjian perdagangan bebas di seluruh dunia. Adapun kemakmuran dan keamanan kita berjalan beriringan," kata dia.
5. Kerja sama dengan berbagai pihak

Poin kelima, Sunak meminta agar semua pihak bekerja sama baik dari pemerintah, sektor swasta, hingga lembaga keuangan dunia agar stabilitas keuangan perekonomian internasional tetap bisa terwujud.
"Itu berarti memanggil mereka yang mengeksploitasi kekuatan pinjaman mereka untuk menciptakan jebakan utang di negara berkembang dan juga mengatasi penyebab kenaikan inflasi secara langsung," kata Sunak.