Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Israel

- Trump desak Iran akhiri konflik
- Israel akan hentikan serangan jika program nuklir Iran hancur
- Trump sebut Iran masih memiliki uranium
Jakarta, IDN Times - Iran mengancam pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah usai serangan udara yang menghancurkan program nuklir Teheran. Serangan ini membuat Iran ingin balas dendam.
Penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati mengatakan, pangkalan-pangkalan yang digunakan oleh pasukan AS dapat diserang sebagai balasan.
"Setiap negara di wilayah tersebut atau di tempat lain yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah bagi angkatan bersenjata kami," katanya dalam sebuah pesan, dikutip dari IRNA, Senin (23/6/2025).
"Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," imbuh Velayati.
1. Trump desak Iran akhiri konflik

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran untuk mengakhiri konflik, setelah ia melancarkan serangan mendadak di situs pengayaan uranium bawah tanah utama di Fordow, bersama dengan fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz.
"Kami meraih kesuksesan militer yang spektakuler kemarin, merebut 'bom' langsung dari tangan mereka," kata Trump di media sosial.
Dan meskipun Trump tidak secara langsung menganjurkan perubahan rezim di republik Islam tersebut, ia secara terbuka mempermainkan gagasan tersebut. Padahal, para pembantunya menekankan bahwa itu bukanlah tujuan intervensi Amerika.
2. Israel akan hentikan serangan jika program nuklir Iran hancur

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan militer negaranya akan berakhir setelah tujuannya untuk menghancurkan kemampuan nuklir dan rudal Iran tercapai.
"Kami sangat, sangat dekat untuk menyelesaikannya," kata dia.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan, program nuklir Iran telah hancur. Ia menambahkan, operasi itu tidak menargetkan pasukan Iran atau rakyat Iran.
Salah satu jenderal AS mengatakan, walaupun terlalu dini baginya untuk menentukan tingkat kerusakan, namun disebutkan ketiga lokasi mengalami kerusakan dan kehancuran yang parah.
3. Trump sebut Iran masih memiliki uranium

Trump mengklaim keberhasilan operasi tersebut, dan Wakil Presiden AS JD Vance menindaklanjutinya pada Minggu pagi.
"Kami tahu bahwa kami telah membuat program nuklir Iran mengalami kemunduran yang substansial tadi malam," kata Vance kepada ABC.
Namun, ia juga menyatakan Iran masih memiliki uranium yang sangat diperkaya.
"Kami akan bekerja dalam beberapa minggu mendatang untuk memastikan bahwa kami melakukan sesuatu dengan bahan bakar itu. Mereka tidak lagi memiliki kapasitas untuk mengubah persediaan uranium yang sangat diperkaya itu menjadi uranium tingkat senjata," kata dia.
Rafael Grossi, direktur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengatakan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir dapat menyebabkan kebocoran radiasi, tetapi IAEA belum mendeteksinya.