Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran Eksekusi 1.000 Narapidana Sepanjang 2025

bendera Iran (unsplash.com/sina drakhshani)
bendera Iran (unsplash.com/sina drakhshani)
Intinya sih...
  • Pemerintah Iran dituding lakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan melancarkan gelombang eksekusi sejak 1980-an dan intensif dalam tiga dekade terakhir.
  • Iran merupakan negara dengan jumlah eksekusi terbanyak kedua di dunia setelah China, dengan mayoritas atas tuduhan mata-mata untuk Israel.
  • Pemerintah Iran membela penerapan hukuman mati hanya pada pelanggaran paling serius, meskipun sebagian besar eksekusi terkait narkoba dan pelanggaran tidak mematikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kelompok Hak Asasi Manusia Iran melaporkan (IHR) bahwa Teheran sejauh ini telah mengeksekusi sedikitnya 1.000 orang hingga September 2025. Sebanyak 64 orang digantung dalam sepekan terakhir saja, dengan rata-rata lebih dari sembilan orang per hari.

Jumlah eksekusi ini menjadi yang tertinggi sejak IHR mulai melakukan pencatatan pada 2008, melampaui 975 eksekusi yang tercatat tahun lalu. Kelompok yang berbasis di Norwegia itu mengatakan bahwa angka tersebut mewakili jumlah minimum mengingat banyaknya kasus yang tidak dilaporkan

  • https://www.newarab.com/news/iran-executed-least-1000-year-prison-mass-killing
  • https://www.iranintl.com/en/202509238425

1. Pemerintah Iran dituding lakukan kejahatan terhadap kemanusiaan

Iran mulai melancarkan gelombang eksekusi pada 1980-an dan awal 1990-an menyusul revolusi Iran pada 1979 dan perang Iran-Irak. Namun, para aktivis mengatakan bahwa Republik Islam itu kini telah menerapkan hukuman mati dengan lebih intens dibandingkan tiga dekade terakhir.

“Dalam beberapa bulan terakhir, Republik Islam telah memulai kampanye pembunuhan massal di penjara-penjara Iran, yang jumlahnya, tanpa adanya reaksi internasional yang serius, terus meningkat setiap hari,” kata direktur IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam.

Ia menambahkan bahwa eksekusi tahanan secara luas dan sewenang-wenang tanpa proses hukum dan hak atas peradilan yang adil merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan harus menjadi agenda utama komunitas internasional, dilansir dari Iran International.

2. Iran merupakan negara dengan jumlah eksekusi terbanyak kedua di dunia

Menurut IHR, Iran telah mengeksekusi 10 tahun ini atas tuduhan melakukan mata-mata untuk Israel, sebagian besar setelah perang 12 hari dengan Israel pada Juni lalu. Narapidana terakhir yang dieksekusi atas tuduhan tersebut adalah Babak Shahbazi, yang digantung pada 17 September.

Saat ini, hukuman mati di Iran biasanya dilakukan dengan cara digantung. Sebagian besar eksekusi berlangsung di penjara, meskipun ada juga hukuman gantung di depan umum.

Menurut kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, Iran merupakan negara dengan jumlah eksekusi terbanyak kedua di dunia setelah China, yang diperkirakan mengeksekusi ribuan orang setiap tahunnya.

3. Pemerintah sebut hukuman mati hanya diterapkan pada pelanggaran paling serius

Bulan lalu, Iran membela penerapan hukuman mati, dengan mengatakan bahwa hukuman tersebut hanya diterapkan pada pelanggaran paling serius. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei juga mengatakan bahwa Teheran berusaha membatasi penggunaan hukuman mati hanya pada kejahatan paling berat.

Namun, IHR mencatat bahwa sebagian besar eksekusi dilakukan terkait kasus narkoba dan pelanggaran tidak mematikan, yang tidak memenuhi ambang batas kejahatan paling berat.

Ravina Shamdasani, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, menyatakan bahwa pihaknya telah berulang kali menekankan bahwa pelanggaran terkait narkoba tidak boleh dihukum mati, dilansir dari The New Arab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Menlu Sugiono: Masa Depan Gaza Harus Dipimpin Palestina

24 Sep 2025, 20:04 WIBNews