Iran Eksekusi Terduga Mata-mata Israel, Aktivis: Itu Tuduhan Palsu!

- Shahbazi ditahan karena kirim surat ke Presiden Ukraina.
- Permintaan banding Shahbazi ditolak.
- Sembilan orang telah dieksekusi atas tuduhan spionase sejak perang Israel-Iran.
Jakarta, IDN Times - Iran telah mengeksekusi seorang pria yang dituduh menjadi mata-mata bagi Israel pada Rabu (17/9/2025). Namun, para aktivis mengklaim bahwa terpidana sengaja disiksa demi memberikan pengakuan palsu.
Pria yang dieksekusi tersebut diidentifikasi sebagai Babak Shahbazi. Ia dituduh mengumpulkan dan menjual informasi sensitif mengenai pusat data dan instalasi keamanan Iran kepada agen Israel.
“Babak Shahbazi, yang dihukum karena spionase dan kerja sama keamanan dengan rezim Israel, dieksekusi hari ini setelah proses hukum dan persetujuan Mahkamah Agung menegaskan perannya dalam pertukaran intelijen dengan agen-agen yang terkait dengan Mossad,” demikian kantor berita IRNA melaporkan.
1. Shahbazi ditahan karena kirim surat ke Presiden Ukraina
Dilansir dari Al Jazeera, para aktivis mengatakan bahwa Shahbazi ditahan karena menulis surat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menawarkan diri bertempur di pihak Ukraina. Iran diketahui telah memasok drone ke Rusia yang digunakan Moskow untuk menyerang Ukraina. Hal ini memicu kemarahan sebagian kalangan di Iran, terutama ketika Teheran semakin menindak perbedaan pendapat di dalam negeri.
“Pesan Babak kepada Presiden Zelenskyy yang menawarkan bantuan dalam perang melawan Rusia dijadikan sebagai contoh spionase untuk Israel, yang mereka klaim telah mengajari Babak menggunakan Microsoft Word,” kata kelompok Iran Human Rights yang berbasis di Oslo.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh pemerintah Iran.
2. Permintaan banding Shahbazi ditolak
Menurut laporan, Shahbazi bekerja di bidang desain dan instalasi sistem pendingin industri untuk perusahaan yang berafiliasi dengan lembaga telekomunikasi, militer, dan keamanan. Ia diduga menawarkan untuk menjual informasi penting mengenai pejabat senior Iran kepada agen intelijen Israel bernama Esmaeil Fikri. Fikri sendiri telah dieksekusi pada Juni 2025 atas tuduhan memata-matai untuk Israel sejak 2022, dilansir dari Anadolu.
Pengacara Shahbazi sempat mengajukan banding ke Mahkamah Agung, tapi permintaannya ditolak. Iran tidak menyebutkan bagaimana Shahbazi dieksekusi, meskipun narapidana yang divonis mati umumnya dihukum gantung.
Selama puluhan tahun terlibat dalam perang bayangan dengan Israel dan menghadapi konflik terbuka pada Juni lalu, Iran telah mengeksekusi banyak orang yang dituduh memiliki kaitan dengan dinas intelijen Israel, Mossad, dan membantu operasi mereka di dalam negeri.
3. Sembilan orang telah dieksekusi atas tuduhan spionase sejak perang Israel-Iran
Shahbazi menjadi orang kesembilan yang dieksekusi Iran atas tuduhan spionase sejak meletusnya perang 12 hari dengan Israel dan Amerika Serikat (AS). Hal ini memicu kekhawatiran dari para aktivis bahwa pemerintah akan melakukan gelombang eksekusi.
Pada Juni, Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran yang menewaskan sekitar 1.100 orang, termasuk sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir. Sebagai balasan, Iran meluncurkan rentetan rudal yang menghantam wilayah Israel. AS kemudian bergabung dengan Israel dalam melancarkan serangan besar-besaran terhadap sejumlah situs nuklir Iran.
Menurut laporan PBB, Iran melakukan eksekusi dalam jumlah yang mengkhawatirkan sepanjang 2024, dengan sedikitnya 975 orang dihukum mati. Sementara itu, Iran Human Rights mencatat lebih dari 940 eksekusi telah dilakukan hanya dalam tahun ini saja.