Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran Serukan Balas Dendam atas Kematian Komandan Hizbullah

bendera Iran (unsplash.com/sina drakhshani)
bendera Iran (unsplash.com/sina drakhshani)
Intinya sih...
  • Tabatabai adalah komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak gencatan senjata pada November 2024.
  • Pembunuhan Tabatabai disebut bertujuan melemahkan Hizbullah dan menakut-nakuti kelompok tersebut supaya menyerah.
  • Israel tuduh Hizbullah bangun kembali kemampuan militernya, sementara Lebanon mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyerukan balas dendam atas terbunuhnya komandan militer senior Hizbullah, Haitham Ali Tabatabai, dalam serangan Israel di ibu kota Lebanon, Beirut.

Tabatabai tewas bersama empat anggota Hizbullah lainnya ketika dua rudal menghantam gedung apartemen di kawasan pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, pada Minggu (23/11/2025). Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengaku memerintahkan serangan tersebut atas rekomendasi dari Menteri Pertahanan Israel Katz dan panglima militer Eyal Zamir.

“Hak Poros Perlawanan dan Hizbullah Lebanon untuk membalas darah para pejuang Islam yang gagah berani tidak dapat dipertanyakan lagi,” kata IRGC, pendukung utama Hizbullah secara militer dan finansial, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The National.

1. Tabatabai merupakan komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh sejak gencatan senjata

Ali Larijani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, juga mengeluarkan pernyataan serupa yang menyerukan konfrontasi dengan Israel.

“Mereka telah mencapai apa yang mereka inginkan, tapi (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu terus melanjutkan petualangannya sampai semua orang menyadari bahwa tidak ada jalan yang tersisa kecuali menghadapi entitas palsu ini,” kata Larijani.

Tabatabai adalah komandan Hizbullah paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak gencatan senjata pada November 2024. Ia mengambil alih peran sebagai pemimpin militer setelah 2 bulan perang dengan Israel, yang membuat kelompok tersebut melemah secara signifikan dan menewaskan sejumlah komandan seniornya.

2. Pembunuhan Tabatabai disebut bertujuan melemahkan Hizbullah

Dilansir dari France24, pejabat senior Hizbullah, Ali Damush, mengatakan bahwa pembunuhan Tabatabai bertujuan menakut-nakuti dan melemahkan kelompok tersebut supaya mereka menyerah.

"Israel khawatir terhadap kemungkinan respons Hizbullah — dan seharusnya tetap khawatir,” katanya pada acara pemakaman Tabatabai yang dilangsungkan pada Senin (24/11/2025). Ia mendesak otoritas Lebanon untuk melawan agresi tersebut dengan segala cara, dan menolak segara tekanan yang berupaya mendorong Lebanon untuk mengikuti arahan Amerika Serikat (AS) dan persyaratan Israel.

Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengungkapkan bahwa ada dua pendapat di dalam kelompok tersebut, yaitu mereka yang ingin membalas pembunuhan itu dan mereka yang ingin menahan diri. Namun, untuk saat ini, kepemimpinan cenderung mengedepankan pendekatan diplomasi semaksimal mungkin.

Peneliti Atlantic Council, Nicholas Blanford, juga menilai bahwa pilihan Hizbullah sangat terbatas. Meskipun basis pendukungnya menuntut balas dendam, Israel akan melancarkan serangan besar-besaran jika Hizbullah mengambil langkah tersebut.

3. Israel tuduh Hizbullah bangun kembali kemampuan militernya

Serangan pada Minggu merupakan serangan Israel pertama di Beirut sejak 5 Juni, ketika Tel Aviv mengaku menargetkan pabrik drone milik Hizbullah. Sementara itu, di Lebanon selatan, Israel hampir setiap hari melancarkan serangan.

Israel membela tindakannya tersebut dengan alasan menegakkan ketentuan perjanjian gencatan senjata. Mereka menuduh Hizbullah berupaya membangun kembali kemampuan militernya, meskipun pemerintah Lebanon membantah klaim tersebut.

Presiden Lebanon, Joseph Aoun, telah mendesak komunitas ternasional untuk menekan Israel, yang masih menempati sedikitnya lima lokasi di Lebanon selatan, agar menghentikan serangan dan menarik pasukannya dari negara tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Pemerintah Lebanon juga telah berjanji akan melucuti senjata Hizbullah. Namun, kelompok yang didukung Iran itu menolak menyerahkan senjatanya sebelum Israel menghentikan serangan, menarik seluruh pasukannya dari Lebanon, dan membebaskan tahanan Lebanon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Presiden Prabowo Tunjuk Kuntadi Jadi Kepala Badan Pemulihan Aset Kejagung

26 Nov 2025, 10:18 WIBNews