Israel Siap Masuk Rafah, Tunggu Perintah Netanyahu

Jakarta, IDN Times - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah melakukan semua persiapan yang diperlukan untuk melancarkan operasi militer ke Kota Rafah, selatan Gaza.
“Mereka langsung masuk Rafah ketika sudah mendapat persetujuan pemerintah,” kata seorang pejabat Israel, dikutip dari Times of Israel, Kamis (25/4/2024).
Israel menganggap Rafah adalah benteng terakhir pejuang Hamas. Mereka juga meminta agar warga Palestina dievakuasi terlebih dahulu sebelum pasukan IDF masuk.
Selain itu, para pejabat Israel juga dilaporkan mengunjungi Mesir untuk mengoordinasikan rencana serangan ke Rafah tersebut. Mereka bertemu dengan Kepala Intelijen Mesir, Abbas Kamel, di tengah kekhawatiran Kairo bahwa serangan Israel ke Rafah tersebut bisa menimbulkan eksodus besar-besaran warga Gaza ke perbatasan dan memasuki Mesir.
1. Penduduk Rafah akan diberitahu sebelum pasukan Israel masuk
Sementara itu, penduduk Rafah nanti akan diberitahu terlebih dahulu sebelum pasukan Israel merangsek masuk, sehingga mereka bisa dievakuasi secara bertahap.
“Evakuasi warga Rafah bisa memakan waktu sekitar empat hingga lima pekan,” lanjut sumber tersebut.
2. Israel bakal memburu Hamas di seluruh penjuru Gaza

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa IDF tidak akan melewatkan sejengkal pun di Gaza untuk memburu Hamas.
“Israel akan terus mengejar Hamas di mana pun di Gaza,” tegas dia.
3. Israel disebut setuju pertukaran sandera dengan Hamas

Israel dilaporkan telah menyetujui proposal AS soal pertukaran sandera Israel dan warga Palestina, di mana Israel telah menahan sekitar 700 orang Palestina.
Namun, dalam perundingan yang dimediasi oleh Qatar ini, masih ada beberapa isu yang belum terselesaikan, termasuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pengurangan militer Israel di Gaza.
Saat ini, Israel dikabarkan sedang menunggu jawaban dari Hamas, yang bisa memakan dua sampai tiga hari.