Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Tahan Ratusan Orang di RS Kamal Adwan di Gaza Utara

ilustrasi penangkapan (pexels.com/Servet photograph)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan di Gaza, pada Jumat (25/10/2024), melaporkan bahwa pasukan Israel telah menahan ratusan staf, pasien, dan pengungsi saat melakukan penggerebekan di rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di wilayah utara.

Israel menyatakan bahwa pasukannya beroperasi di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, setelah laporan intelijen mengindikasikan adanya kehadiran Hamas di sana.

Operasi tersebut telah menimbulkan kekhawatiran baru mengenai dampak perang terhadap warga sipil. Kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Turk, mengungkapkan bahwa momen tergelap dalam konflik tersebut saat ini sedang berlangsung di Gaza utara.

1. WHO kehilangan kontak dengan staf rumah sakit

Dilansir dari CNA, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan staf di Rumah Sakit Kamal Adwan sejak Jumat pagi.

“Perkembangan ini sangat meresahkan mengingat jumlah pasien yang dilayani dan orang-orang yang berlindung di sana,” kata Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Rik Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah Palestina, mengatakan bahwa dia menyaksikan kekacauan di rumah sakit tersebut.

"Di pos pemeriksaan dekat rumah sakit, tim WHO yang berkunjung melihat ribuan perempuan dan anak-anak meninggalkan daerah itu, berjalan, tertatih-tatih dengan sedikit barang yang mereka bawa, menuju Kota Gaza," tambahnya.

2. Serangan tank Israel rusak unit perawatan intensif

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safia, mengatakan bahwa unit perawatan intensif telah mengalami kerusakan parah akibat serangan tank. Ia memperingatkan bahwa rumah sakit tersebut bisa menjadi kuburan massal karena satu pasien meninggal setiap jamnya akibat serangan militer Israel.

Menurut laporan Hani Mahmoud dari Al Jazeera, para saksi dan dokter di tempat kejadian mengatakan bahwa kebakaran terjadi di rumah sakit, sehingga menyulitkan orang-orang untuk mengevakuasi gedung dan menghambat operasi ambulans. Pasien yang terluka dan mereka yang mengalami komplikasi kesehatan lainnya diseret keluar dari gedung ke halaman rumah sakit.

“Hal ini terjadi pada saat bahan bakar diharapkan tiba di rumah sakit untuk mendukung generator listrik. Sangat sulit membayangkan bahwa rumah sakit akan mampu mempertahankan operasinya sekarang karena sedang berada di bawah serangan langsung oleh militer Israel," kata Mahmoud yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah.

Ia menambahkan, ada banyak pasukan militer di area tersebut, dengan puluhan tank Israel mengepung kompleks medis.

3. Lebih dari 150 ribu orang telah tewas, terluka atau hilang di Gaza

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Turk, menyatakan bahwa lebih dari 150 ribu orang dilaporkan tewas, terluka atau hilang di Gaza sejak perang meletus setahun yang lalu. Ia memperingatkan bahwa kebijakan Israel di Gaza utara berpotensi mengusir semua warga Palestina dari wilayahnya.

“Kita menghadapi apa yang bisa menjadi kejahatan kebiadaban, termasuk kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan," tambahnya.

Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa serangan mereka bertujuan menghancurkan kemampuan operasional Hamas, yang menurut mereka sedang berusaha dibangun kembali di utara.

Pada Jumat, badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan drone Israel menewaskan 12 orang yang sedang menunggu bantuan di dekat kamp pengungsi Al-Shati. Di kota Khan Yunis, Gaza selatan, 14 orang, termasuk 9 anak-tewas, tewas dalam serangan Israel yang mengenai rumah warga.

“Roket jatuh di dekat kami, dan kami terkubur di bawah puing-puing. Anak-anak dan saudara perempuan saya tewas," kata Umm al-Ameer al-Fara, yang selamat dari serangan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us