Jubir Netanyahu Ditangkap karena Bocorkan Dokumen Rahasia

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Israel mengumumkan penangkapan beberapa orang terkait dugaan kebocoran dokumen rahasia dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Salah satu tersangka utama yang ditangkap adalah Eli Feldstein, juru bicara Netanyahu.
Melansir dariThe Guardian, pengadilan menyatakan bahwa kebocoran dokumen ini membahayakan keamanan nasional dan menghambat upaya pencapaian tujuan perang Israel. Kasus ini berkaitan dengan upaya pembebasan 101 sandera Israel yang masih ditahan Hamas.
Investigasi gabungan Israel mengindikasikan adanya pelanggaran keamanan nasional melalui pemberian informasi rahasia secara ilegal.
Netanyahu membantah terlibat langsung dalam kasus ini. Ia menyatakan tidak ada stafnya yang diinterogasi atau ditahan. Namun, pada Sabtu, kantornya tidak membantah kemungkinan bahwa kebocoran berasal dari lingkaran kerjanya.
1. Netanyahu dituduh menggunakan dokumen palsu untuk pengaruhi opini publik
Dokumen yang bocor telah dimanipulasi untuk mendukung narasi Netanyahu tentang rencana Hamas. Dokumen tersebut menyebutkan Hamas berencana menyelundupkan para sandera ke Iran atau Yaman melalui Mesir.
Netanyahu menggunakan informasi ini pada September lalu untuk mendukung tuntutannya agar pasukan Israel tetap berada di perbatasan Gaza-Mesir dalam negosiasi gencatan senjata. Tuntutan ini ditolak Hamas karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang telah diterima kedua pihak.
Dokumen manipulasi tersebut kemudian dimuat di media The Jewish Chronicle (Inggris) dan tabloid Bild (Jerman). Berita ini kemudian dikutip secara luas oleh media Israel.
Namun, The Jewish Chronicle akhirnya menarik artikelnya dan memecat jurnalis yang menulisnya. Tindakan ini diambil setelah militer Israel menyatakan tidak mengetahui keberadaan dokumen tersebut.
2. Empat tersangka termasuk tiga anggota badan keamanan Israel ditahan
Melansir dari Haaretz, total ada empat tersangka yang ditahan dalam kasus ini, termasuk tiga anggota badan keamanan Israel. Para tersangka diduga melakukan pelanggaran terkait kebocoran dokumen rahasia dan penggunaan material untuk mempengaruhi opini publik.
Melansir AP, Feldstein bergabung sebagai penasihat Netanyahu beberapa minggu setelah serangan Hamas 7 Oktober 2023. Sebelumnya, ia bekerja sebagai penasihat Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir.
Hakim Menachem Mizrahi dari Pengadilan Magistrat Rishon Lezion memperpanjang penahanan Feldstein hingga Selasa. Feldstein kini ditangani oleh layanan keamanan Shin Bet sebagai tahanan keamanan. Ia belum dapat bertemu pengacaranya, Oded Savoray, sejak penangkapan.
3. Disebut sebagai kasus penipuan terbesar dalam sejarah
Forum Keluarga Sandera menyebut kasus ini merupakan penipuan terbesar dalam sejarah Israel. Mereka menuntut investigasi menyeluruh terhadap semua pihak yang terlibat dalam kasus perusakan keamanan nasional ini.
Pemimpin oposisi, Yair Lapid, dan ketua partai Persatuan Nasional, Benny Gantz, mengecam Netanyahu.
"Jika Netanyahu mengetahui kasus ini, berarti dia terlibat dalam salah satu pelanggaran keamanan paling serius. Jika Netanyahu tidak tahu, lalu apa sebenarnya yang dia ketahui sebagai pemimpin?" kritik Lapid.
Netanyahu dituduh sengaja menghambat kesepakatan pembebasan sandera untuk menghindari runtuhnya koalisi pemerintahannya. Sekutu sayap kanannya bersikeras untuk mencapai kemenangan total atas Hamas.
Selain itu, Netanyahu diyakini melihat jabatannya sebagai cara terbaik untuk menghindari tuntutan dalam tiga kasus korupsi yang dihadapinya sejak 2019.