Jumlah Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Jadi 3.243 Orang

- Israel bombardir Lebanon, 3.243 tewas dan 14.134 terluka.
- Militer Israel lakukan operasi darat di Lebanon selatan sejak Oktober.
- Lebih dari 18 ribu warga Lebanon masuk ke Irak, Mesir, Yordania dan Irak tuduh Israel memicu perang.
Jakarta, IDN Times - Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon bertambah menjadi 3.243 orang, sementara 14.134 warga sipil terluka, kata pusat operasi darurat Kementerian Kesehatan Lebanon melalui pernyataan, Senin (11/11/2024).
"Sejak awal agresi Israel jumlah korban yang meninggal bertambah menjadi 3.243 orang, dan 14.134 warga sipil terluka," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari ANTARA, Selasa (12/11/2024).
Menurut perkiraan otoritas setempat, dalam sehari saja ada 54 orang yang terbunuh dan 56 lainnya terluka akibat serangan Israel di sejumlah wilayah di Lebanon.
1. Serangan masih terus berlanjut

Militer Israel melancarkan operasi darat terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon selatan sejak 1 Oktober. Meski mengalami kerugian, Hizbullah terus bertempur melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket yang menerobos perbatasan.
Israel mengatakan bahwa tujuan utama pihaknya adalah menciptakan kondisi agar 60 ribu penduduk, yang menyelamatkan diri akibat serangan di wilayah utara, bisa kembali secara aman.
2. Lebih dari 18 ribu warga Lebanon ngungsi ke Irak

Sementara itu, lebih dari 18 ribu warga Lebanon telah memasuki wilayah Irak sejak Israel memulai serangan udara ke Lebanon pada akhir September.
“Upaya sedang dilakukan untuk menerima tamu-tamu Irak dari Lebanon secara bertahap,” ujar Alaa al-Din al-Qaisi, juru bicara Otoritas Pelabuhan Perbatasan Irak, dalam pernyataan yang disampaikan kantor berita resmi INA.
Ia mengatakan arus masuk ini terjadi sesuai dengan perintah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani untuk mengizinkan para warga Lebanon masuk masuk tanpa visa.
3. Israel sengaja perluas serangan

Mesir, Yordania, dan Irak menuduh Israel mendorong kawasan tersebut ke jurang konflik bersenjata di tengah serangan udara mematikan yang dilancarkan negara Zionis itu terhadap Lebanon.
Ketiga negara itu memperingatkan bahwa "Israel sedang memicu perang habis-habisan di kawasan tersebut". Mereka meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk "memikul tanggung jawab untuk menghentikan perang."