Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kekurangan Pasokan, Turis Jepang Bawa Beras dari Korsel

Ilustrasi beras. (unsplash.com/Wolfgang Hasselmann)

Jakarta, IDN Times - Semakin banyak warga Jepang yang berkunjung ke Korea Selatan (Korsel) dan membawa pulang oleh-oleh berupa beras. Mereka membawa pulang 5-10 kg beras.

Fenomena ini terjadi di tengah lonjakan harga makanan pokok di negara tersebut. Merespons hal ini, otoritas Jepang pun mengingatkan masyarakat perlunya sertifikat inspeksi untuk membawa beras asing ke Jepang, dilansir NHK News.

1. Sertifikat diperlukan untuk membawa beras asing ke Jepang

Petugas karantina di Bandara Narita, dekat Tokyo, mengatakan bahwa beras yang dibawa tidak hanya dari Korsel, tetapi juga dari India dan Thailand.

"Mereka membawa kembali ke Jepang beras yang mereka beli di luar negeri sekitar musim panas tahun lalu. Jumlah turis tersebut mulai meningkat pesat sekitar Maret tahun ini," ungkapnya.

Pihaknya mengimbau, bila seseorang ingin mengimpor beras poles ke Jepang, mereka perlu memperoleh sertifikat terlebih dahulu. Bukti tersebut dikeluarkan oleh lembaga pemerintah negara pengekspor dan meminta beras tersebut diperiksa saat masuk.

2. Rasa beras Korsel familiar dengan konsumen Jepang

Dilansir The Straits Times pada Sabtu (26/4/2025), beras Korsel memiliki keunggulan, dibandingkan beberapa produk negara lain. Seperti beras Jepang, beras Korsel termasuk dalam varietas japonica berbiji pendek dan memiliki tekstur lengket yang disukai dalam masakan Asia Timur.

Sebaliknya, beras indica, yang umumnya ditanam di daerah beriklim hangat, seperti Thailand, berbiji panjang dan tidak terlalu lengket.

Seorang ahli beras Korsel yang tersertifikasi di Jepang, Park Jae-hyun, mengungkapkan bahwa beras Korsel memiliki campuran lembut dan kenyal dengan sedikit kelembutan yang familiar bagi konsumen Jepang.

"Nasi Jepang sendiri sangat lezat, sehingga orang-orang tidak percaya diri untuk menyantap nasi asing. Sekarang mereka tahu, kualitas beras di Korsel juga cukup baik," ujar Park.

3. Jepang dilanda kekurangan beras

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Dalam enam bulan terakhir, harga bahan pokok Jepang mengalami kenaikan yang memecahkan rekor. Lonjakan tersebut disebabkan oleh kekurangan pasokan. Faktor cuaca musim panas yang luar biasa panas menghambat hasil panen. 

Pejabat Korsel mengatakan konsumen Jepang selama ini menghindari beras asing. Akan tetapi, karena kenaikan harga dalam negeri, mereka beralih membeli beras impor. 

"Ini merupakan yang pertama dalam beberapa dekade. Stok beras Korsel ludes dalam hitungan hari," kata pejabat tersebut.

Jepang mengalami kekurangan beras sebanyak 200 ribu ton. Pemerintah negara itu telah mengambil tindakan dengan memanfaatkan cadangan daruratnya. Namun, harga tetap tinggi, dua kali lipat dari tahun 2024.

Kementerian Pertanian mengatakan survei yang dilakukan menunjukkan harga rata-rata untuk sekarung beras seberat 5 kg adalah 4.217 yen (sekitar Rp494 ribu).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us