Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Indonesia Africa Forum 2024 Dinilai Penting?

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Youtube MOFA Indonesia)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Youtube MOFA Indonesia)
Intinya sih...
  • Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan pentingnya solidaritas Global South di Indonesia Africa Forum (IAF) 2.
  • Retno mengutip Spirit Bandung sebagai kompas kerja sama selatan-selatan dan peran Indonesia sebagai bridge builder.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi memaparkan betapa pentingnya Indonesia Africa Forum (IAF) 2 tahun ini yang sedang digelar di Bali, sejak kemarin.

“Melalui IAF, Indonesia menyerukan soliditas Global South untuk menjadi penggerak perubahan. Kita tahu, kondisi global saat ini semakin mengkhawatirkan. Ini mengakibatkan perekonomian global menjadi tidak menentu. Dan negara berkembang, negara-negara dari Global South adalah yang paling terkena dampaknya,” kata Retno, dalam jumpa pers di Bali, Senin (2/9/2024).

“Oleh karena itu, negara-negara Global South harus memiliki semangat yang sama untuk menjadi bagian penting dari perubahan dan menjadi bagian dari solusi melalui kemitraan dan kerja sama yang lebih solid,” sambung dia.

1. Spirit Bandung jadi kompas kerja sama

Joko Widodo (tengah) menyampaikan pandangannya saat Joint Leaders' Session Indonesia-Africa Forum (IAF) II and High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). Forum HLF MSP and Indonesia-Africa Forum II tersebut menyelenggarakan 12 event secara paralel dan 17 event pendamping yang dihadiri delegasi dari 24 negara. Media Center IAF II-HLF MSP/Fikri Yusuf
Joko Widodo (tengah) menyampaikan pandangannya saat Joint Leaders' Session Indonesia-Africa Forum (IAF) II and High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) di Nusa Dua, Bali, Senin (2/9/2024). Forum HLF MSP and Indonesia-Africa Forum II tersebut menyelenggarakan 12 event secara paralel dan 17 event pendamping yang dihadiri delegasi dari 24 negara. Media Center IAF II-HLF MSP/Fikri Yusuf

Selain itu, Retno menekankan bahwa Spirit Bandung dijadikan kompas yang digunakan untuk menavigasi kerja sama selatan-selatan.

“Kita bersyukur, selama pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo tadi pagi dan kemudian dilanjutkan oleh Pak Menteri Bappenas, keinginan memperkuat kerja sama selatan-selatan sangat jelas,” ujar Retno.

2. Perjuangkan kesetaraan negara Global South

Sejumlah pemimpin negara-negara Afrika telah tiba di Bali untuk menghadiri dua acara acara, yakni Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2, yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024. (dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Sejumlah pemimpin negara-negara Afrika telah tiba di Bali untuk menghadiri dua acara acara, yakni Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2, yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024. (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Retno kembali mengutip pidato pembukaan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, di mana ditegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus memerankan bridge builder sebagai jembatan antara perbedaan-perbedaan.

“Dan juga menjadi jembatan dalam membela kepentingan Global South, serta terus memperjuangkan kesetaraan, keadilan bagi negara-negara berkembang. Saatnya suara dan kepentingan Global South didengarkan, dan hak Global South atas pembangunan harus dihormati,” tutur Retno.

3. IAF jadi 'kendaraan' bermitra dengan Afrika

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Kemlu RI)

Tak hanya itu, IAF ini juga menjadi salah satu ‘kendaraan’ Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Afrika.

“Afrika diproyeksikan menjadi continent of the future atau kontinen masa depan. Peluang kerja samanya sangat besar. Tahun lalu, pertumbuhan ekonominya mencapai 4 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 2,7 persen,” katanya.

"Afrika juga miliki bonus demografi, dengan populasi penduduk usia muda yang besar. Selain itu, Afrika juga diberkahi dengan berbagai sumber daya alam yang melimpah, termasuk mineral kritis," tambah dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Cara Jakarta Jaga Lingkungan: Dari Bank Sampah hingga Energi Hijau

22 Sep 2025, 09:55 WIBNews