Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepala Rumah Sakit Gaza Mengaku Disiksa di Penjara Israel  

sudut Kota Gaza. (unsplash.com/emad_el_bayed)

Jakarta, IDN Times - Kepala Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza, Hussam Abu Safia, menceritakan penyiksaan yang dialami di penjara militer Israel. Kesaksian ini disampaikan melalui pengacaranya dari Al Mezan Center for Human Rights yang mengunjunginya di Penjara Ofer pada Selasa (11/2/2025).

Abu Safia ditangkap dari RS Kamal Adwan pada 27 Desember 2024 setelah menolak ancaman militer Israel untuk meninggalkan rumah sakit. Ia awalnya dibawa ke kamp penahanan Sde Teiman di Gurun Negev sebelum dipindahkan ke Penjara Ofer pada 9 Januari 2025. Israel menahan Abu Safia atas tuduhan keterlibatan dengan Hamas. 

Namun, pengacaranya menyatakan tidak ada justifikasi hukum atau bukti yang mendasari penahanan Abu Safia yang telah berlangsung selama 47 hari. Sebelum penangkapannya, Abu Safia aktif mendokumentasikan dampak ofensif militer Israel terhadap RS Kamal Adwan, dilansir Al Jazeera.

1. Abu Safia alami penyiksaan brutal di penjara militer Israel

Abu Safia mengalami serangkaian penyiksaan sejak awal penangkapannya. Militer Israel memaksanya telanjang, memborgol tangannya, dan mendudukkannya di atas kerikil tajam selama lima jam. Para penyidik menggunakan tongkat listrik dan melakukan pemukulan di bagian dada dalam dan memaksanya untuk mengaku.

Selama 25 hari di Penjara Ofer, Abu Safia ditempatkan dalam sel isolasi. Ia juga harus menjalani interogasi intensif selama 10 hari berturut-turut. Ilyas, putra Abu Safia, melaporkan bahwa ayahnya hanya diberi satu kali makan sehari dengan kualitas sangat buruk.

"Ayah saya mengalami perlakuan kejam dan penyiksaan berat oleh tentara Israel sejak awal penangkapan dan dimasukkan sel isolasi selama 24 hari. Setelah itu, ia dipindahkan ke Penjara Ofer, Ruang 24, Bagian 2," ujar Ilyas, dilansir Middle East Monitor. 

Selama masa penahanan, Abu Safia tidak mendapatkan akses ke penasihat hukum. Ia juga membantah semua tuduhan dan menegaskan perannya hanya sebagai dokter yang merawat pasien serta korban luka di rumah sakit.

2. Kondisi kesehatan memburuk tanpa perawatan medis

Berat badan Abu Safia dilaporkan turun drastis dari 96 kg menjadi 84 kg dalam kurang dari dua bulan penahanan. Ia menderita pembesaran otot jantung dan tekanan darah tinggi yang membutuhkan perawatan rutin.

Meski berulang kali meminta bantuan medis, otoritas penjara Israel menolak memberikan akses ke dokter spesialis. Abu Safia hanya mendapat perawatan minimal yang tidak memadai untuk kondisi jantungnya yang serius.

Sel-sel penjara yang sangat dingin dan kurangnya perawatan medis berdampak parah pada kesehatan Abu Safia. Ia sempat pingsan di dalam sel akibat kesulitan bernapas saat menjalani interogasi panjang.

"Selama penahanannya, Abu Safia mengalami beragam bentuk penyiksaan dan kekerasan, mulai dari saat penangkapan ilegal hingga penahanan sewenang-wenang oleh aparat dan otoritas Israel," kata Al Mezan Center for Human Rights, dilansir Palestine Chronicle. 

3. Desakan pembebasan Abu Safia

Kementerian Kesehatan Palestina mengeluarkan permintaan pembebasan segera terhadap Abu Safia dan seluruh staf medis yang ditahan. Mereka mengutuk serangan yang melanggar ketentuan Konvensi Jenewa IV tentang perlindungan warga sipil dan pekerja medis saat konflik bersenjata, dilansir Wafa.

Al Mezan Center mendesak komunitas internasional dan sekutu Israel menuntut pembebasan tanpa syarat para tahanan Palestina. Berdasarkan catatan PBB, ribuan warga Palestina telah hilang dari Gaza, termasuk ratusan pekerja medis yang dibawa ke kamp penahanan Sde Teiman.

Komite Urusan Tahanan melaporkan kasus penyiksaan serupa dialami tahanan Palestina lainnya. Mereka dipaksa melepas pakaian, dibiarkan kedinginan berjam-jam tanpa makanan dan air, serta mengalami pemukulan saat terikat.

"Setiap tuduhan membutuhkan bukti, selama tidak ada bukti, tidak ada dakwaan nyata terhadap Dokter Hussam," jelas Al-Mana'ama dari Al Mezan Center for Human Rights.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us