Kronologi Perawat di AS Tetap Positif COVID-19 Meski Divaksin Pfizer
Jakarta, IDN Times - Seorang perawat di California, Amerika Serikat (AS) dinyatakan positif COVID-19 lebih dari seminggu setelah menerima vaksin Pfizer.
Perawat tersebut bernama Matthew W dan bekerja di dua rumah sakit lokal yang berbeda, menurut afiliasi ABC News, yang dikutip Channel News Asia, Rabu (30/12/2020).
Bagaimana kronologi pengalaman Matthew terkait kasus ini?
1. Kronologi kejadian yang dialami Matthew

Menurut media tersebut, Matthew menceritakan di Facebook pada 18 Desember 2020 bahwa ia telah menerima vaksin Pfizer. Ia sempat mengeluh lengannya sakit selama sehari akibat disuntik vaksin, tetapi dia tidak menderita efek samping lain.
Enam hari kemudian pada 24 Desember 2020, dia jatuh sakit setelah bekerja shift di unit COVID-19, tambah laporan itu. Dia menggigil dan kemudian mengalami nyeri otot dan kelelahan.
“Dia pergi ke lokasi pengujian rumah sakit drive-up dan dinyatakan positif COVID-19 sehari setelah Natal,” kata laporan itu.
2. Vaksin butuh waktu untuk dapat melindungi tubuh

Christian Ramers, spesialis penyakit menular dari Pusat Kesehatan Keluarga San Diego, mengatakan kepada afiliasi ABC News bahwa skenario ini tidak terduga.
“Kami tahu dari uji klinis vaksin bahwa akan memakan waktu sekitar 10 hingga 14 hari bagi Anda, untuk mulai mengembangkan perlindungan dari vaksin,” kata Ramers.
“Dosis pertama [suntikan] kami pikir memberi Anda sekitar 50 persen [perlindungan], dan Anda membutuhkan dosis kedua itu untuk mencapai 95 persen,” sambung Ramers.
3. Vaksinasi COVID-19 di AS

AS telah mulai melakukan vaksinasi COVID-19 pada warganya sejak 14 Desember 2020. Per Kamis ini sudah ada lebih dari 5,6 juta dosis di 25 negara yang telah diberikan, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
Dalam vaksinasi tahap pertama ini, AS membagi penerima vaksin menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Di mana orang-orang yang pertama menerima vaksin adalah termasuk para petugas kesehatan. Sejauh ini 2,67 juta dosis telah diberikan, menurut penghitungan tiap negara oleh Bloomberg.
AS melakukan vaksinasi dengan dua vaksin, yaitu yang pertama adalah vaksin Pfizer buatan perusahaan AS Pfizer dan juga perusahaan Jerman BioNtech. Vaksin lainnya adalah buatan Moderna. Kedua vaksin sama-sama diklaim memiliki tingkat keampuhan untuk mencegah infeksi COVID-19 di atas 90 persen.