Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih dari 1.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar

Gempa Myanmar pada Jumat (28/3/2025). (x.com/LimMn2 via aseprivva)
Intinya sih...
  • Jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar telah melampaui 1.000 orang, dengan 2.376 orang terluka dan 30 orang hilang.
  • Gempa susulan terjadi setelah gempa utama, yang diprediksi akan meningkatkan jumlah korban. Bangunan runtuh di beberapa daerah, memicu operasi penyelamatan.
  • USGS memperkirakan korban tewas bisa melebihi 10 ribu orang, sementara Presiden AS menjanjikan bantuan dan junta militer membuka jalur untuk bantuan internasional.

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tewas di Myanmar akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter telah melampaui 1.000 orang. Bencana itu juga mengakibatkan 2.376 orang terluka, dan 30 orang hilang.

Pimpinan junta militer, Min Aung Hlaing telah memerintahkan upaya penyelamatan di wilayah yang terkena dampak.

1. Jumlah korban diprediksi tembus 10 ribu orang

Gempa Myanmar dan Thailand (x.com/sentdefender)

Gempa susulan juga terjadi usai gempa berkekuatan 7,7 skala Richter tersebut. Hlaing memprediksi jumlah korban terus meningkat.

"Di beberapa daerah, bangunan telah runtuh, dan kami masih melakukan operasi penyelamatan di lokasi tersebut,” kata Hlaing dilansir ABC, Sabtu (29/3/2025).

Di sisi lain, United States Geological Service (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas di Myanmar dapat melebihi 10 ribu orang, kerugian tersebut dapat lebih besar dari nilai produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

2. Gempa di Myanmar terbesar dalam satu abad terakhir

Gempa Myanmar dan Thailand (x.com/sentdefender)

Adapun gempa yang terjadi di Myanmar itu menurut USGS adalah yang terbesar dalam satu abad terakhir.

Getarannya bahkan tak hanya terasa di Myanmar, tapi juga merusak bangunan-bangunan di Bangkok, Thailand yang berjarak 1.000 kilometer dari pusat gempa.

3. AS bakal kirim bantuan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (dok. X/@POTUS)

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan dia telah berbicara dengan para pejabat di Myanmar. AS berjanji akan memberikan sejumlah bantuan.

Pimpinan junta militer Myanmar sendiri telah mengumumkan keadaan darurat di semua daerah yang terkena dampak dan telah membuka semua jalur yang memungkinkan untuk menerima bantuan internasional.

"Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan terkena dampak, yang mengakibatkan korban jiwa dan cedera di antara warga sipil. Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak," tutur Hlaing.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Vadhia Lidyana
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us