Lithuania Sebut AS Berniat Pisahkan Belarus dengan Rusia

- Nauseda sebut Belarus sangat bergantung dengan Rusia
- Trump tunjuk perwakilan khusus ke Belarus
- Lukashenko bersedia perkuat hubungan AS-Belarus
Jakarta, IDN Times - Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda, pada Selasa (11/11/2025), mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berusaha memisahkan Belarus dengan Rusia. Namun, ia ragu tindakan AS akan sukses.
“Ini adalah cara AS untuk mencoba memisahkan Belarus dari Rusia. Saya pikir kami akan memiliki kesempatan untuk melihat apakah hasil kebijakan ini membuahkan hasil. Kami akan melihat apakah mungkin memisahkan Presiden Belarus, Alexander Lukashenko dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin,” ungkapnya, dikutip dari LRT.
Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan Lithuania dan Belarus memanas imbas masuknya balon udara untuk menyelundupkan rokok ilegal. Lithuania bahkan sudah menutup perbatasan Belarus sebagai respons balasan.
1. Sebut Belarus sangat bergantung dengan Rusia

Nauseda mangaku cukup yakin bahwa hubungan Rusia dan Belarus tidak dapat dipisahkan. Sebab, Belarus sangat bergantung dengan Rusia secara ekonomi dan sektor lainnya.
“Saya percaya bahwa ini tidak mungkin karena hubungan keduanya sangat dekat dan banyak yang diinginkan oleh keduanya. Ekonomi Belarus di bawah Lukashenko bergantung sepenuhnya dengan Rusia. Namun, langkah ini bisa dicoba,” tuturnya.
Presiden Lithuania itu menyebut tujuan kemanusiaan dari Washington kepada Minsk sangat penting dan patut dipuji. Namun, rezim Belarus tidak jujur dan terlihat dari gesturnya.
2. Trump tunjuk perwakilan khusus ke Belarus
Presiden AS, Donald Trump menunjuk John Coale sebagai perwakilan khusus AS di Belarus. Dengan itu, ia akan ditugaskan bernegosiasi dengan pemerintah Belarus untuk membebaskan sekitar 50 tahanan politik di negaranya.
Pakar Politik Amerika di Euro-Atlantic Cooperation Agency, Anton Piankouski menyebut, Coale adalah orang yang dekat dengan Trump. Menurutnya, aksi ini adalah langkah signifikan untuk terlibat dalam dialog dengan pemerintah Belarus, dilansir Belsat.
Sebelumnya, AS sudah mengangkat sanksi kepada maskapai Belarus, Belavia dan pesawat jet yang digunakan Lukashenko dan keluarganya. Tindakan ini adalah bagian dari diplomasi antara AS dan Belarus.
3. Lukashenko bersedia perkuat hubungan AS-Belarus
Pada Oktober, Lukashenko mengatakan bahwa ia bersedia memperkuat hubungan dengan AS selama sesuai dengan kepentingan Belarus. Menurutnya, akan ada perjanjian besar antara AS dan Belarus.
“Kami ingin menunggu proposal besar untuk perjanjian besar seperti yang Trump katakan. Mereka sangat suka dengan perjanjian besar. Kami sudah siap untuk menyetujui perjanjian besar dengan mereka,” terangnya, dilansir The Kyiv Independent.
Selama ini, Belarus adalah sekutu terdekat Rusia di Eropa. Negara Eropa Timur itu juga bersedia untuk menjadi salah satu lokasi dimulainya invasi skala besar Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.


















