Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makin Runyam, Spanyol Penjarakan Dua Tokoh Separatis Catalonia

The Guardian/Anadolu Agency
The Guardian/Anadolu Agency

 

Seorang hakim Spanyol telah memerintahkan pemenjaraan dua anggota kunci gerakan kemerdekaan Catalonia.

Dilansir oleh The Guardian, Jordi Sánchez (pemimpin Majelis Nasional Catalan, ANC), dan Jordi Cuixart (pemimpin organisasi kebudayaan Catalonia, Omnium Cultural) telah ditahan tanpa jaminan atas dakwaan penghasutan pada hari Senin (16/10) kemarin.

Mereka berdua dipandang sebagai figur berpengaruh dalam referendum kemerdekaan Catalonia 1 Oktober 2017 lalu, yang dianggap tidak sah oleh pemerintahan Spanyol.

Carles Puigdemont menyerang pemerintahan Spanyol melalui linimasa Twitter usai mendengar kabar ditangkapnya Sánchez dan Cuixart.

"Spanyol memenjarakan para pemimpin masyarakat sipil Catalonia karena mengorganisir demonstrasi damai. Sayangnya, kami memiliki tahanan politik lagi," tulisnya seperti dilansir oleh BBC.

Dalam video yang direkam sebelum pengadilannya, Cuixart mengatakan kepada masyarakat Catalan agar "tidak pernah kehilangan harapan karena orang-orang di Catalonia telah mendapatkan masa depan mereka."

Dia dan Sánchez telah dituduh menghasut massa untuk mengepung kantor pemerintahan Catalonia pada unjuk rasa tanggal 20 dan 21 September lalu.

Beberapa jam sebelum perintah penangkapan tersebut, Pengadilan Tinggi Spanyol membebaskan kepala kepolisian Catalonia, Josep Lluis Trapero.

Dia dan pasukannya dituduh gagal membantu Polisi Sipil Spanyol dalam menangani kericuhan dengan ribuan demonstran pro-kemerdekaan di Barcelona menjelang referendum.

Usai referendum, Carles Puigdemont selaku kepala negara Catalonia menandatangani deklarasi kemerdekaan, namun menunda pelaksanaannya selama dua bulan demi membuka perundingan.

Pemerintah Spanyol sendiri telah memperingatkan bahwa Catalonia harus menganulir deklarasi tersebut paling lambat sampai hari Kamis ini (19/10) atau menghadapi "tindakan langsung" dari Madrid.

Puigdemont juga dianggap plin-plan sebab menolak menjelaskan apakah dia secara terang-terangan telah menyatakan kemerdekaan pada pekan lalu atau tidak.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us