Maladewa Copot 228 Pejabat untuk Kurangi Pengeluaran Negara

- Presiden Maladewa mencopot 228 pejabat politik untuk meringankan beban ekonomi negara dan merampingkan struktur kementerian.
- Cadangan devisa Maladewa anjlok 20 persen, hanya tersisa 400 juta dolar AS, terendah sejak Desember 2016. Negara sepakati skema pertukaran kurs dengan China dan India.
- Maladewa merupakan negara terkecil di Asia, terletak di Samudra Hindia, dengan populasi sekitar 523.787 yang kebanyakan bekerja di bidang pariwisata dan pembuatan perahu.
Jakarta, IDN Times - Presiden Maladewa Mohamed Muizzu mencopot sebanyak 228 pejabat politik di berbagai kementerian dan lembaga negara untuk meringankan beban ekonomi di Maladewa.
Dilansir Anadolu, Rabu (16/10/2024), dalam 15 hari ke depan, setidaknya bakal ada 7 menteri, 42 wakil menteri, 109 direktur senior dan 69 direktur politik yang akan dicopot dari jabatannya demi reformasi ekonomi negara tersebut.
“Pengurangan pejabat ini sejalan dengan upaya pemerintahan untuk merampingkan struktur kementerian dan memastikan dana publik dimanfaatkan dengan efisien,” sebut pernyataan dari Kantor Kepresidenan Maladewa.
1. Cadangan devisa Maladewa anjlok

Keputusan ini diambil karena cadangan devisa Maladewa anjlok sebanyak 20 persen dan saat ini hanya tersisa 400 juta dolar AS.
Merosotnya cadangan devisa ini tercatat adalah yang paling rendah sejak Desember 2016. Sementara itu, untuk menambah jumlah devisa negara, Maladewa baru-baru ini menyepakati skema pertukaran kurs dengan China dan India.
2. Negara terkecil di Asia

Maladewa merupakan negara terkecil di Asia yang terletak di kawasan Samudra Hindia dengan luas 298 kilometer persegi.
Di Maladewa juga terdapat sekitar 1.200 pulau karang kecil di mana hal ini menjadi daya tarik wisatawan ke negara tesebut. Meski demikian, negara ini rentan terhadap dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut.
3. Mayoritas penduduk agama Islam

Tak banyak yang tahu bahwa mayoritas penduduk di Maladewa memeluk agama Islam. Bahasa yang digunakan adalah Dhivehi.
Negara ini juga dihuni populasi sekitar 523.787 yang kebanyakan mereka bekerja di bidang pariwisata, pembuatan perahu.