Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan Gaza

- Global Sumud Flotilla adalah armada terkoordinasi dan tanpa kekerasan yang sebagian besar terdiri dari kapal-kapal kecil dari pelabuhan Mediterania untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel di Gaza.
- Armada digunakan ketika jalur pasokan tradisional seperti udara dan darat terblokir atau diawasi ketat, karena Israel mengontrol ketat wilayah udara dan perairan Gaza sejak 2007.
- Delegasi dari 44 negara telah berkomitmen berlayar ke Gaza sebagai bagian dari misi maritim terbesar untuk mematahkan pengepungan Israel, termasuk Australia, Brazil, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Eropa.
Jakarta, IDN Times – Kapal bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza, Global Sumud Flotilla (GSF), atau dikenal secara umum sebagai kapal Flotilla, mulai mencapai wilayah perairan Mesir. GSF melaporkan rombongan kapal sudah tiba di Marsa Matrouh, pantai Mediterania Mesir, pada Minggu (28/9/2025).
“Kapal-kapal kami seperti OHWAYLA & ALL IN sekarang hanya berjarak 36 mil laut dari Gaza, dengan perkiraan tiba dalam tiga sampai empat hari,” demikian keterangan GSF, dikutip dari Anadolu Agency.
Dilansir Al Jazeera, Global Sumud Flotilla menyatakan ada 44 kapal yang berlayar dalam misi kemanusiaan ini. Kapal Flotilla membawa bantuan pangan, obat-obatan, serta pesan moral untuk mengakhiri pengepungan di Gaza.
Berikut adalah fakta-fakta mengenai Kapal Global Sumud Flotilla.
1. Mengenal Global Sumud Flotilla (GSF)

Global Sumud Flotilla adalah armada terkoordinasi dan tanpa kekerasan yang sebagian besar terdiri dari kapal-kapal kecil dari pelabuhan Mediterania untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel di Gaza. Kapal Flotilla lahir dari inisiatif maritim internasional untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi penduduk yang kelaparan.
Global Sumud Flotilla menyatukan berbagai koalisi peserta internasional, termasuk yang pernah terlibat dalam Armada Sumud Maghreb, Koalisi Armada Kebebasan, dan Gerakan Global ke Gaza. Kehadiran mereka mencerminkan solidaritas lintas negara dan penolakan terhadap pengepungan Gaza yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
2. Apa itu armada dan mengapa mengirim bantuan lewat laut?
Armada adalah sekelompok kapal yang diorganisir untuk mengirimkan pasokan penting seperti makanan, obat-obatan, dan barang vital lainnya ke wilayah krisis. Armada digunakan ketika jalur pasokan tradisional seperti udara dan darat terblokir atau diawasi ketat.
Sejak 2007, Israel mengontrol ketat wilayah udara dan perairan Gaza. Bahkan Bandara Internasional Yasser Arafat dihancurkan pada 2001 sehingga jalur udara tak lagi tersedia. Dengan mengirim bantuan melalui laut, GSF ingin menembus blokade sekaligus menunjukkan pesan bahwa pengepungan harus diakhiri.
3. Negara mana saja yang ikut serta dalam Global Sumud Flotilla?
Menurut Global Sumud Flotilla, delegasi dari 44 negara telah berkomitmen berlayar ke Gaza sebagai bagian dari misi maritim terbesar untuk mematahkan pengepungan Israel. Negara-negara dari enam benua ikut serta, termasuk Australia, Brazil, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Eropa.
Para peserta Global Sumud Flotilla tidak berafiliasi dengan pemerintah atau partai politik mana pun. Mereka bergerak atas dasar kemanusiaan untuk membantu warga Gaza dan menegaskan hak atas kebebasan serta akses bantuan yang adil.