Militer Israel Temukan 5 Jenazah Sandera di Gaza

Jakarta, IDN Times - Militer Israel pada Rabu (24/7/2024) menemukan jenazah lima sandera Israel yang telah ditahan di Gaza sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober.
Dilansir Reuters, jenazah guru taman kanak-kanak (TK) Maya Goren serta empat tentara, yaitu Mayor Ravid Aryeh Katz, Sersan Utama Oren Goldin, Sersan Staf Tomer Ahimas dan Sersan Kiril Brodski ditemukan di daerah Khan Younis di Gaza selatan, di mana pasukan Israel melancarkan serangan baru pekan ini.
Militer mengatakan bahwa Goren tewas dalam serangan di Kibbutz Nir Oz di Israel selatan, sementara keempat tentara tersebut tewas dalam pertempuran dengan Hamas pada 7 Oktober. Jenazah mereka kemudian dibawa ke Gaza.
Kelima orang tersebut sebelumnya terdaftar di antara 120 sandera yang masih berada di Gaza. Militer Israel memperkirakan sekitar sepertiga dari jumlah tersebut telah tewas.
1. Forum sandera tuntut 115 orang lainnya segera dipulangkan
Penemuan kelima jenazah sandera tersebut dikonfirmasi oleh militer Israel dan Badan Keamanan Israel (ISA), atau juga dikenal sebagai Shin Bet, pada Kamis (25/7/2024).
“IDF dan ISA akan terus beroperasi, menggunakan semua sarana intelijen dan operasional untuk memenuhi misi tertinggi menyelamatkan semua sandera,” tulis pertanyaan itu.
Dilansir BBC, Forum Sandera dan Keluarga Hilang memuji aksi militer Israel, dengan mengatakan bahwa penemuan jenazah sandera tersebut telah memberikan kepastian bagi keluarga korban.
“Adalah kewajiban Israel untuk mengembalikan semua orang yang terbunuh untuk dimakamkan secara terhormat dan semua sandera yang masih hidup untuk direhabilitasi. Pengembalian segera 115 sandera yang tersisa hanya dapat dicapai melalui kesepakatan!” katanya.
Forum tersebut juga meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengirim tim perunding Israel ke Qatar tanpa penundaan.
2. Netanyahu sebut pemerintah lakukan upaya intensif untuk membebaskan sandera
Saat berpidato di Kongres AS pada Rabu, Netanyahu mengatakan bahwa pemerintah secara aktif terlibat dalam berbagai upaya untuk membebaskan sandera yang tersisa. Ia pun yakin bahwa langkah tersebut akan berhasil.
“Saat ini, kami secara aktif terlibat dalam upaya intensif untuk menjamin pembebasan mereka,” katanya.
Namun, pemimpin oposisi Yair Lapid menyebut pidato tersebut tipuan, dan mengatakan bahwa Netanyahu berbicara selama satu jam tanpa menegaskan adanya kesepakatan mengenai sandera. Perdana menteri Israel itu sebelumnya mengatakan bahwa perang tidak akan berakhir sebelum Hamas dikalahkan.
Sementara, kerabat para sandera yang menyaksikan pidato Netanyahu di Hostages Square, yang terletak di pusat Tel Aviv, bereaksi dengan marah dan kecewa.
“Kakek saya masih bisa hidup bersama kami, dia menunggu seseorang datang untuk menyelamatkannya. Dia menunggu, dia menunggu kalian untuk menyelesaikan kesepakatan!” kata Talya Dancyg, cucu perempuan Alex Dancyg, sambil menangis.
“Apakah kalian menyadari bahwa kalian menjadi kaki tangan dalam pembunuhan? Kalian membunuh keluarga kami, berhentilah mengejar ambisi politik kalian,” teriak Nissan Kalderon, saudara dari sandera Ofer Kalderon.
3. Lebih dari 150 ribu orang telah mengungsi dari Khan Younis pekan ini
Kantor berita Palestina Wafa pada Rabu melaporkan, empat orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah mobil di Jourat al-Loot di selatan Khan Younis. Petugas medis melaporkan bahwa dua orang lainnya tewas dalam serangan di Bani Suhaila, sebuah kota di sebelah timur wilayah tersebut.
PBB memperkirakan, lebih dari 150 ribu orang telah mengungsi dari Khan Younis sejak Senin (22/7/2024), ketika Israel memerintahkan evakuasi dari kawasan timur yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai bagian dari zona kemanusiaan.
Israel melancarkan agresi di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat 251 lainnya disandera. Otoritas kesehatan setempat mengatakan bahwa lebih dari 39.170 orang telah terbunuh di Gaza sejak itu.