Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mochtar Kusumaatmadja Jadi Pahlawan Nasional, Menlu: Ini Kebanggaan

Prof. Mochtar Kusumaatmadja. IDN Times/Istimewa
Prof. Mochtar Kusumaatmadja. IDN Times/Istimewa
Intinya sih...
  • Banyak diplomat berjasa untuk Indonesia
  • Siapa Mochtar Kusumaatmadja?
  • Warisan Mochtar Kusumaatmadja untuk Indonesia dan dunia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Diplomat Indonesia, yang dijuluki sebagai Bapak Hukum Laut Indonesia, Mochtar Kusumaatmadja, resmi menjadi Pahlawan Nasional 2025. Penetapan dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional di Istana Negara, Senin (10/11/2025).

Mochtar Kusumaatmadja dikenal sebagai akademisi, diplomat, sekaligus ahli hukum internasional terkemuka Indonesia. Ia lahir di Batavia pada 17 Februari 1929 dan wafat pada 6 Juni 2021.

Menteri Luar Negeri RI Sugiono angkat bicara terkait penetapan ini. Ia menganggap ini sebuah kehormatan bagi Kementerian Luar Negeri Indonesia.

“Merupakan satu kebanggaan dan kehormatan saya kira bagi kementerian luar negeri, Pak Mochtar merupakan orang yang berjasa yang meletakkan landasan, sehingga kita kenal apa yang dinamakan dengan UNCLOS saat ini. Merupakan satu kehormatan dan ingat jasanya luar biasa,” ucapnya kepada awak media di Jakarta, Senin (10/11/2025).

1. Banyak diplomat berjasa untuk Indonesia

WhatsApp Image 2025-09-26 at 13.04.13.jpeg
Bilateral Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri dan Mobilitas Manusia Ekuador, María Gabriela Sommerfeld Rosero. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Menjawab pertanyaan IDN Times terkait usulan nama diplomat lain yang bisa menjadi pahlawan, Sugiono menjelaskan, jika memang banyak diplomat berjasa dari Kemlu RI.

“Coba tentu saja ini kan melalui serangkaian proses ya, ada penilaian dari tim yang dibentuk dalam rangka meng-assess para calon-calon yang akan diberikan gelar pahlawan nasional,” kata Sugiono.

“Nanti kita juga kita lihat lah siapa yang punya jasa besar dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa Indonesia, dan juga meningkatkan hubungan luar negeri yang baik yang sudah dilakukan oleh para diplomat-diplomat terdahulu di Indonesia ya kita akan usulkan,” imbuh dia.

2. Siapa Mochtar Kusumaatmadja?

Mochtar Kusumaatmadja/Unpad.ac.id
Mochtar Kusumaatmadja/Unpad.ac.id

Mochtar Kusumaatmadja dikenal sebagai akademisi, diplomat, sekaligus ahli hukum internasional terkemuka Indonesia. Ia lahir di Batavia pada 17 Februari 1929 dan wafat pada 6 Juni 2021.

Putra pasangan M. Taslim Kusumaatmadja dan Sulmini Soerawisastra ini dikenal cerdas dan berwawasan luas. Ayahnya adalah apoteker asal Sukapura, sementara ibunya guru asal Cirebon.

Mochtar menamatkan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada 1955. Kemudian ia meraih gelar Master of Laws di Yale Law School pada 1958 dan doktor di Unpad tahun 1962.

Ia mengawali karier sebagai dosen di Fakultas Hukum Unpad dan dikenal aktif meneliti hukum laut. Pemikirannya dituangkan dalam konsep Wawasan Nusantara yang lahir dari Deklarasi Djuanda 1957.

3. Warisan Mochtar Kusumaatmadja untuk Indonesia dan dunia

Laut China Selatan (pixabay.com/user1488365914)
Laut China Selatan (pixabay.com/user1488365914)

Gagasannya mengenai negara kepulauan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim. Laut, menurutnya, harus menjadi pemersatu, bukan pemisah antara pulau-pulau di Nusantara.

Pemikiran Mochtar akhirnya diterima dunia melalui UNCLOS 1982, menjadikan Indonesia diakui sebagai archipelagic state. Pencapaian ini disebut monumental dalam sejarah diplomasi dan hukum internasional Indonesia.

Ia diangkat sebagai Guru Besar Hukum Internasional Unpad pada 1970 dan Rektor pada 1973. Namun setahun kemudian, Presiden Soeharto mengangkatnya menjadi Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II.

Mochtar juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Pembangunan III dan IV. Di masa itu, ia memperkuat diplomasi hukum laut dan kerja sama internasional Indonesia.

Share
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in News

See More

KPAI: Fokus Pemulihan Anak Pelaku Ledakan SMA 72, Belum Pendalaman

11 Nov 2025, 00:18 WIBNews