Ukraina Klaim Rusia Berniat Libatkan Laos dalam Perang

Jakarta, IDN Times - Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR), pada Minggu (6/7/2025), mengklaim bahwa Rusia berniat menyeret Laos untuk ikut dalam perang di Ukraina.
Sebelumnya, Moskow sudah mengungkapkan rencana pengiriman tentara dan pekerja konstruksi asal Korea Utara (Korut) untuk rekonstruksi di Kursk Oblast setelah berhasil merebut teritori tersebut dari tentara Ukraina. Pada akhir Juni, Moskow dan Pyongyang sudah mengakui pengiriman tentara Korut ke Kursk Oblast untuk membantu militer Rusia melawan tentara Ukraina.
1. Sebut Rusia berniat kirim tim anti-ranjau Laos ke Kursk
HUR mengatakan, Rusia berniat mendatangkan tentara Laos ke negaranya untuk terlibat dalam konstruksi di Kursk Oblast. Kedatangan tentara Laos akan ditutupi dengan dalih proyek kemanusiaan di Rusia.
“Kremlin berniat mengorganisir pengiriman personel militer khusus teknis dari Laos untuk hadir dalam proyek penjinakan ranjau di Kursk Oblast yang berbatasan langsung dengan Ukraina,” ungkapnya, dilansir Kyiv Post.
Kiev menyebut bahwa Laos berniat mengirimkan 50 personel militer untuk membantu proyek penjinakan ranjau. Tak hanya itu, Laos juga bersedia menyediakan bantuan media kepada tentara Rusia yang terluka di Ukraina.
2. Klaim Korut akan kirim 30 ribu tentara tambahan ke Rusia

Pekan lalu, HUR mengatakan bahwa Korut mempersiapkan pengiriman 30 ribu tentara tambahan ke Rusia. Tambahan tentara ini akan mengikuti 11 ribu personel militer Korut yang sudah diterjunkan di Rusia.
“Kementerian Pertahanan Rusia mampu mempersenjatai tentara Korut tambahan yang akan bergabung dalam unit tentara yang sudah diterjunkan di Rusia,” ujarnya, dikutip TVP World.
Berdasarkan penilaian ini, ribuan tentara tersebut bisa diterjunkan langsung di garis depan di sejumlah area dudukan Rusia di Ukraina, termasuk dalam serangan ofensif skala besar.
Pada saat yang sama, militer Ukraina melaporkan bahwa Rusia sudah menumpuk lebih dari 100 ribu tentara di dekat Pokrovsk yang diduga untuk mempersiapkan serangan ofensif baru.
3. Ukraina tangkap warga Nigeria yang tergabung dalam militer Rusia
Militer Ukraina melaporkan bahwa telah menangkap seorang warga Nigeria yang tergabung dalam tentara Rusia. Pria berusia 29 tahun bernama Oluwagnemileke itu ditangkap oleh Legion Pembebasan Rusia.
Melansir Punch News, pria tersebut diketahui sudah tinggal di Rusia selama 4 tahun dan ditangkap oleh aparat keamanan Rusia atas tuduhan penyelundupan narkoba. Ia akhirnya setuju untuk bergabung dalam militer Rusia demi mengurangi hukuman penjara.
Sebelumnya, Ukraina juga menangkap seorang warga China bernama Wang Wu yang tergabung dalam militer Rusia.