Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paus Leo XIV Kembali Serukan Gencatan Senjata Secepatnya di Gaza

Paus Leo XIV. (Ricardo Perna (AIIC), Public domain, via Wikimedia Commons)
Paus Leo XIV. (Ricardo Perna (AIIC), Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Paus Leo XIV menyerukan gencatan senjata segera dan bantuan kemanusiaan di Gaza.
  • Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menghentikan sementara perundingan perdagangan bebas dengan Israel.
  • Menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan di Brussels untuk meninjau perjanjian asosiasi UE-Israel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Paus Leo XIV menyerukan gencatan senjata secepatnya dan bantuan kemanusiaan di Gaza. Serangan udara terbaru di Gaza menewaskan 45 orang, termasuk perempuan dan bayi berusia sepekan.

Ia memperingatkan, ada harga yang sangat mahal sedang dibayar oleh anak-anak, orang tua dan orang sakit.

"Saya memperbarui permohonan saya yang sungguh-sungguh untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang adil dan untuk mengakhiri permusuhan, yang harganya sangat mahal yang dibayar oleh anak-anak, orang tua, dan orang sakit," kata Leo, dilansirTelegraph, Rabu (21/5/2025).

Dalam minggu-minggu pertamanya sebagai pemimpin Gereja Katolik, Paus Leo, yang sebelumnya bernama Kardinal Robert Prevost, telah berulang kali menyebutkan situasi di Gaza.

1. Paus terus serukan gencatan senjata di Gaza

Dalam pesan Minggu pertamanya pada 11 Mei, ia menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan semua sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

Pernyataan Paus disampaikan sehari setelah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menghentikan sementara perundingan perdagangan bebas dengan Israel, dan memanggil duta besar Israel ke London, dengan alasan kekhawatiran atas situasi di Gaza.

2. Tekanan terhadap Israel meningkat

Tekanan internasional terhadap Israel telah meningkat karena keluhan tentang kurangnya bantuan yang mencapai daerah kantong Palestina tersebut, dan ketika pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan serangan militer baru.

Pada Selasa, menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan di Brussels di mana diplomat utama blok tersebut Kaja Kallas mengatakan, mereka akan meninjau perjanjian asosiasi UE-Israel.

"Situasi di Gaza sangat buruk. Bantuan yang diizinkan Israel tentu saja disambut baik, tetapi itu hanya setetes air di lautan. Bantuan harus segera mengalir, tanpa hambatan dan dalam jumlah besar, karena inilah yang dibutuhkan," katanya.

3. Situasi di Gaza memburuk

Di Jabalia, Gaza utara, Mahmoud al-Haw yang berusia 39 tahun menunggu di tengah kerumunan yang panik untuk sepiring sup miju. "Saya sudah di sini sejak pukul delapan pagi, hanya untuk mendapatkan satu piring untuk enam orang, sementara itu tidak cukup untuk satu orang," katanya.

Haw menjelajahi reruntuhan setiap hari untuk mencari makanan. Anak-anaknya, katanya, kelaparan.

"Saya punya anak perempuan yang sakit. Saya tidak bisa memberinya apa pun. Tidak ada roti, tidak ada apa-apa," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us