Pemimpin Iran: Kami Bakal Bikin Israel Menyesal!
Jakarta, IDN Times - Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei bersumpah akan membalas serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Iran akan membuat Israel menyesal.
“Rezim Israel akan dihukum oleh pejuang-pejuang kami. Dengan rahmat Tuhan, kami akan membaut mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan yang serupa,” kata Khamenei, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (3/4/2024).
Khamenei juga menyesali tewasnya Mayor Jenderal Zahedi dalam serangan di konsulat tersebut. Ia menyebut, Zahedi merupakan pejuang Islam yang mati syahid dalam perjuangannya.
1. Israel bom konsulat Iran di Suriah
Israel mengebom Konsulat Iran di Suriah pada Senin, 1 April 2024. Sebanyak tujuh orang tewas, termasuk tiga komandan senior, akibat serangan itu.
Brigjen Mohammad Reza Zahedi, Komandan Senior Pasukan Quds, dan Brigjen Mohammad Hadi Haji Rahimi termasuk di antara korban tewas.
Pemerintah Iran dan Suriah mengutuk keras serangan yang menghancurkan sebuah gedung di sebelah Kedutaan Besar Iran. Sampai saat ini, militer Israel belum mengomentari laporan ini.
“Kami mengutuk keras serangan teroris keji ini yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan sejumlah orang,” kata Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad.
2. Dubes Iran dinyatakan selamat
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari dinyatakan selamat dan tidak terluka.
“Tujuh orang yang tewas ini termasuk diplomat. Iran akan membalasnya,” sebut pemerintah Iran.
Iran yakin Israel menargetkan tiga komandannya, salah satunya adalah Zahedi yang pernah menjadi penasihat militer di Suriah dan menjabat sebagai panglima Pasukan Quds di Lebanon dan Suriah.
3. Indonesia kutuk serangan Israel ke Iran
Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
“Serangan ini adalah pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB. Serangan ini merupakan satu dari sekian banyak aksi Israel yang meningkatkan eskalasi konflik dan dapat menghapus prospek perdamaian di kawasan,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 2 April 2024.
