Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemimpin Komplotan Penculik Gubernur Michigan Dibui 16 Tahun

Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Emiliano Bar)
Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Emiliano Bar)

Jakarta, IDN Times - Adam Fox, salah satu pemimpin komplotan yang merencanakan penculikan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada Selasa (27/12/2022). Hukuman itu merupakan yang terlama dari komplotan lainnya yang telah diadili.

Fox telah dinyatakan bersalah bersama tersangka lainnya, Barry Croft Jr pada persidangan Agustus. Mereka merupakan anggota kelompok milisi Three Percenters, dan keduanya dituduh mengatur upaya penculikan tersebut.

1. Jaksa meminta hukuman seumur hidup

Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)
Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Melansir Associated Press, Fox dituduh sebagai kekuatan pendorong yang mendesak rekrutan mereka untuk mengangkat senjata, menculik gubernur, dan membunuh mereka yang menghalangi. Atas tuduhan itu, Jaksa Penuntut Andrew mengajukan hukuman seumur hidup.

Namun, Hakim Robert J. Jonker menolak hukuman seumur hidup, menganggap hukuman itu terlalu berat dan meyakini 16 tahun sudah merupakan hukuman yang lama.

“Ini tidak diragukan lagi memengaruhi orang lain yang berada di kantor publik atau sedang mempertimbangkan jabatan publik. Mereka harus menghitung dampaknya. Itu memang membutuhkan hukuman yang kuat dari pengadilan," kata Jonker yang mempertimbangkan beban emosional Whitmer karena upaya penculikan tersebut.

Pengacara Fox, Christopher Gibbons, mengatakan hukuman seumur hidup akan menjadi ekstrim dan menganggap jaksa melebih-lebihkan peran kliennya.

"Klien saya berdiri pada catatan, mempertahankan ketidakbersalahannya dan dia berharap untuk mendapatkan semuanya sebelum panel di Pengadilan Banding," kata Gibbons setelah hukuman hari Selasa.

Selain hukuman penjara, Fox harus menjalani lima tahun pembebasan dengan pengawasan. Dia juga akan mendapatkan kredit selama lebih dari dua tahun dalam tahanan sejak penangkapannya.

2. Hukuman untuk komplotan lainnya

Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)
Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Melansir Reuters, Fox dan Croft ditangkap bersama 11 orang lainnya pada Oktober 2020 atas tuduhan konspirasi penculikan. Hukuman untuk Croft akan diputuskan pada Rabu (28/12/2022).

Pada April, pengadilan membebaskan dua orang lainnya yang diadili bersama mereka. Sidang itu gagal mencapai putusan untuk Fox dan Croft.

Dua pria lainnya yang bekerja sama, Ty Garbin dan Kaleb Franks, masing-masing dijatuhi hukuman dua setengah tahun dan empat tahun penjara.

Keduanya mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi penculikan dan bersaksi untuk penuntutan pada persidangan federal pertama, dan selama persidangan ulang Fox serta Croft sekitar empat bulan kemudian.

Tiga pria lainnya yang diadili bersama di dan dihukum pada Oktober 2022 atas memainkan peran pendukung dalam plot tersebut. Ketiganya merupakan anggota milisi Wolverine Watchmen. Hukuman mereka diputuskan pada awal bulan ini dengan hukuman berkisar antara 7-12 tahun penjara.

Lima terdakwa lainnya sedang menunggu persidangan.

3. Upaya penculikan karena menentang kebijakan COVID-19

Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)
Ilustrasi virus corona. (Pexels.com/CDC)

Upaya penculikan dilakukan karena komplotan tersebut menentang langkah-langkah kesehatan masyarakat yang diberlakukan Whitmer pada hari-hari awal COVID-19 menyebar.

Mereka juga dituduh berniat mendorong negara mengalami konflik bersenjata saat pemilihan presiden yang diperdebatkan sudah mendekat pada November 2020.

Senjata yang terlibat adalah sebuah bom, yang direncanakan akan diledakkan oleh para konspirator untuk menghalangi pihak berwenang atas penculikan tersebut.

Whitmer, yang merupakan politisi Demokrat pada saat itu menjadi wakil ketua kampanye Gedung Putih untuk Presiden Joe Biden. Dia telah berselisih di depan umum dengan pemimpin sebelumnya Donald Trump terkait kebijakan COVID-19.

Dia menuduh Trump mengobarkan ekstremisme politik dengan berulang kali mengarahkan retorika panas tentang virus tersebut, termasuk kampanye di Michigan di mana kritiknya terhadap Whitmer menarik teriakan "Kunci dia" dari kerumunan.

Upaya penculikan berhasil digagalkan berkat pihak berwenang yang menyamar dalam komplotan tersebut.

Setelah rencana penculikan digagalkan, Whitmer menyalahkan Trump, mengatakan bahwa dia telah memberikan penghiburan kepada mereka yang menyebarkan ketakutan, kebencian, dan perpecahan. Pada Agustus, Trump menyebut rencana penculikan itu sebagai kesepakatan palsu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us