Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penembakan Saat Turnamen Video Game di Florida, 2 Orang Tewas

Ilustrasi (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

Jacksonville, IDN Times - Penembakan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Jacksonville, Florida, pada Minggu waktu setempat (26/8). Seorang laki-laki bersenjata tiba-tiba masuk ke area berlangsungnya sebuah turnamen video game dan melepaskan tembakan.

1. Si pelaku juga menembak diri sendiri di lokasi kejadian

foto hanya ilustrasi (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)
foto hanya ilustrasi (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Menurut pemberitaan media lokal News4Jax, kepolisian setempat mengidentifikasi pelaku bernama David Katz yang diketahui berusia 24 tahun. Kepala polisi di Jacksonville, Mike Williams, menginformasikan bahwa dari insiden tersebut ada dua orang yang tewas, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka.

Sedangkan Katz dilaporkan menembakkan senjata ke tubuhnya sendiri. Jasad Katz juga ditemukan di lokasi kejadian. Williams juga menyebutkan bahwa Katz hadir di pusat perbelanjaan tersebut karena ada kompetisi video game. Ia sendiri diduga menjadi salah satu peserta dalam turnamen tersebut.

2. Polisi menggeledah rumah pelaku

Yahoo
Yahoo

Usai penembakan itu, Williams mengatakan kepada media bahwa petunjuk mengarah ke rumah milik ayah pelaku di Baltimore. Saat ini, kata Williams, FBI tengah melakukan investigasi di sana dengan dibantu oleh kepolisian setempat. 

Dikutip dari San Francisco Gate, T.J. Smith yang merupakan juru bicara kepolisian Baltimore, mengonfirmasi bahwa otoritas berwajib sedang mengadakan penggeledahan di wilayahnya. Sementara itu, informasi terbaru menyebut pembuat video game, EA Sports, mencantumkan nama Katz sebagai pemenang turnamen pada tahun lalu.

3. Kekerasan bersenjata kembali menjadi perdebatan di kalangan publik Amerika Serikat

Pexels.com/Pixabay
Pexels.com/Pixabay

Ini bukan pertama kalinya Florida menjadi lokasi penembakan massal yang mematikan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh New York Times, sejak penembakan di sebuah klub malam di Orlando, Florida, pada pertengahan 2016, ada 87 insiden kekerasan bersenjata di area sekitarnya.

Kemudian, diketahui di seluruh wilayah Amerika Serikat sendiri ada lebih dari 700 penembakan sejak 2016 hingga Juni 2018. Rata-rata, ada 96 warga Amerika Serikat yang tewas karena senjata dalam satu hari. Salah satu yang paling menggegerkan baru-baru ini adalah penembakan di sekolah Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida.

Kekerasan bersenjata pun kembali menjadi sorotan publik. Sejak Kamis lalu, misalnya, para pelajar yang menjadi aktivis anti-kekerasan bersenjata melakukan aksi jalan kaki di Massachusetts. Mereka menuju perusahaan manufaktur senjata Smith & Wesson untuk menuntut penghentian produksi senjata yang dinyatakan ilegal di Massachusetts.

Ini karena Massachusetts memiliki hukum yang mengatur jenis senjata apa saja yang dikategorikan ilegal sebab kerap disalahgunakan warga sipil untuk melakukan kekerasan. Tragisnya, Smith & Wesson justru masih memproduksinya di sana. Mereka juga menuntut korporasi itu mendonasikan Rp73 miliar untuk riset tentang kekerasan yang melibatkan senjata buatan mereka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us