Penghormatan Terakhir Menlu Sugiono untuk Mendiang Zetro

- Sugiono menggambarkan Zetro sebagai pribadi hangat, penuh ide, dan peduli pada keluarga dan orang-orang terdekatnya.
- Sugiono memberikan dukungan kepada istri Zetro dan komitmen pemerintah untuk membantu pendidikan anak-anak almarhum.
- Sugiono mengapresiasi Pemerintah Peru dan KBRI Lima atas respons terhadap kejadian serta memberikan pesan perpisahan untuk Zetro.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menghadiri acara penghormatan terakhir untuk almarhum Zetro Leonardo Purba di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Zetro merupakan staf Kementerian Luar Negeri yang wafat saat menjalankan tugas negara di Peru usai ditembak orang tak dikenal.
Dalam sambutannya, Sugiono menyampaikan duka cita mendalam sekaligus apresiasi atas pengabdian mendiang selama lebih dari 16 tahun kariernya di Kemlu. Dia menegaskan, kepergian Zetro bukan hanya kehilangan bagi keluarga, melainkan juga untuk jajaran diplomasi Indonesia.
"Duka yang dirasakan tidak hanya oleh keluarga inti beliau, namun juga dirasakan oleh seluruh Kementerian Luar Negeri karena mendiang adalah bagian dari keluarga besar kami," kata Sugiono.
1. Sosok penuh dedikasi dan integritas

Sugiono menggambarkan Zetro sebagai pribadi yang hangat, penuh ide, dan membawa keceriaan, di lingkungan kerjanya. Lebih dari itu, Zetro juga dikenal sebagai sosok yang mengutamakan keluarga dan sangat peduli pada orang-orang terdekatnya.
"Terlebih, tadi disampaikan pada obituari, mendiang Jetro merupakan seorang yang selalu penuh ide, membawa kehangatan, keceriaan, dan kebahagiaan, saat berkumpul dengan teman-temannya. Beliau juga adalah seorang family man yang sangat peduli dan menomorsatukan keluarganya," ujar Sugiono.
Sebagai pejabat di bidang keuangan Kemlu, almarhum dikenang sebagai pegawai yang cermat, penuh integritas, dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. Hal ini menjadikan kepergiannya meninggalkan ruang kosong yang sulit tergantikan.
"Kepergian mendiang Jetro merupakan sebuah kehilangan bagi Kementerian Luar Negeri terhadap sosok yang penuh dedikasi dan integritas," kata Sugiono.
2. Dukungan untuk keluarga yang ditinggalkan

Dalam pidatonya, Sugiono menyampaikan penghargaan kepada istri Zetro, Priscila, yang telah setia mendampingi suaminya semala berkarier di Kemlu. Dia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk membantu keberlangsungan pendidikan anak-anak almarhum.
"Kepada Ibu Priscila, kami mengucapkan apresiasi karena selama 16 tahun beliau berkarier di Kementerian Luar Negeri, terus mendampingi dan memberikan semangat. Kami sampaikan, komitmen untuk bisa mengurus dan menyekolahkan anak-anak Ibu akan kami laksanakan," ujarnya.
Sugiono berharap keluarga besar Zetro diberikan ketabahan, kekuatan, dan penghiburan, dalam menghadapi cobaan berat ini. Dia mengingatkan sumbangsih Jetro kepada negara juga merupakan pengabdian keluarga yang mendukungnya selama ini.
"Kami bersama-sama memohon agar kita diberi ketabahan, penghiburan, dan kesabaran, dalam menghadapi musibah ini," kata Sugiono.
3. Apresiasi kepada Pemerintah Peru dan KBRI Lima

Sugiono juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Peru yang dinilainya telah menunjukkan komitmen kuat untuk memberikan keadilan dan memastikan keselamatan staf Kemlu Indonesia.
"Saya ingin mengucapkan penghargaan dari Pemerintah Indonesia untuk respons yang lembut dan komitmen kuat dari Pemerintah Peru untuk memenuhi keadilan serta memastikan keselamatan dari pemerintah Indonesia di Peru. Hal ini sangat kami hargai," kata Sugiono.
Selain itu, dia juga memberikan apresiasi kepada Duta Besar RI untuk Peru, Ricky Suhendar, atas langkah cepat dalam mendampingi keluarga almarhum, berkoordinasi dengan pihak terkait, hingga memastikan jenazah Zetro kembali ke Tanah Air dengan layak.
"Terima kasih juga kami ucapkan kepada Duta Besar Ricky yang telah dengan sigap melakukan langkah-langkah mendampingi keluarga almarhum, kemudian berkoordinasi dengan pihak terkait, dan membawa kembali rekan kita Zetro ke Tanah Air," ujar Sugiono.
Sugiono berpesan warisan semangat, kehangatan, dan integritas almarhum akan terus menjadi inspirasi bagi seluruh pegawai Kemlu RI.
"Selamat jalan Zetro, tugasmu sudah selesai. Kami akan melanjutkan apa yang sudah engkau lakukan," kata Sugiono.
Pada penghormatan terakhir hadir para eselon I dan II, hingga rekan Zetro di Kementerian Luar Negeri RI. Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama, juga hadir dan memberikan penghormatan terakhir untuk Zetro. Setelah disemayamkan di Gedung Pancasila Kemlu RI, jenazah Zetro akan dimakamkan di TPU Sari Mulya, Tangerang Selatan siang ini.