Pensiunan Tentara di India Bunuh Keluarganya karena Sengketa Tanah

Jakarta, IDN Times - Seorang pensiunan tentara di India membacok enam anggota keluarganya, termasuk ibu dan keponakannya yang berusia enam bulan, hingga tewas. Pembunuhan tersebut dipicu oleh sengketa tanah.
Insiden itu terjadi di desa Rataur di distrik Naraingarh, negara bagian Haryana, pada Minggu (21/7/2024) malam. Polisi mengatakan bahwa Bhushan Kumar juga sempat mencoba membakar mayat-mayat tersebut usai melakukan pembunuhan. Ia dan tiga kaki tangannya ditangkap pada Senin (22/7/2024).
1. Ayah pelaku selamat dari tragedi tersebut
Dilansir Hindustan Times, korban tewas terdiri dari ibu Kumar, saudara laki-lakinya, saudara ipar perempuan, dan tiga keponakannya yang berusia 6 bulan-7 tahun. Ayah pelaku, Om Prakash, merupakan satu-satunya yang berhasil selamat dalam serangan itu, meskipun mengalami luka parah. Dia kini menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Menurut pengakuan Prakash, saat dia pulang ke rumah pada Minggu malam, dia melihat Kumar, istrinya, dua anak laki-laki mereka dan tiga saudara ipar Kumar telah berdiri dengan memegang senjata tajam.
“Mereka menyerang saya, istri saya dan kemudian satu per satu mereka menyerang keluarga Harish (saudara laki-laki Kumar). Saya melarikan diri dan bersembunyi di rumah tetangga saya,” kata Prakash kepada polisi.
Berdasarkan pernyataannya, polisi di Naraingarh telah menetapkan tujuh orang tersebut sebagai tersangka.
“Mayat yang setengah terbakar ditemukan di depan pintu rumah Harish ketika terdakwa mencoba membuang mayat-mayat tersebut,” kata Inspektur Polisi Surender Singh Bhoria.
2. Kumar, istri dan dua iparnya telah ditahan
Polisi mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap tersangka utama, Kumar, beserta istri dan dua saudara iparnya pada Senin.
“Kami telah membentuk beberapa tim untuk menangkap tersangka. Dia telah ditangkap dan sedang diinterogasi,” kata Bhoria, seraya menambahkan bahwa Kumar tampaknya berada di bawah pengaruh alkohol saat kejadian.
Sementara itu, jenazah korban yang sebagian terbakar telah dikirim ke rumah sakit sipil di Kanton Ambala pada Senin pagi untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem. Jenazah-jenazah tersebut rencananya akan dikremasi pada malam harinya.
3. Pembunuhan dipicu oleh sengketa tanah antara pelaku dan korban
Menurut investigasi awal, pembunuhan tersebut disebabkan oleh sengketa tanah antara pelaku dan saudara laki-laki-lakinya, yang ikut tewas dalam kejadian itu.
Polisi mengatakan bahwa Prakash telah membagi tanah seluas 2 hektare miliknya kepada dua putranya, Kumar dan Harish. Namun, Kumar disebut tak terima dengan pembagian tersebut.
“Bhushan, anggota keluarga dan saudara iparnya mendesak saya untuk mendaftarkan dua hektar tanah atas nama Bhushan, sehingga menyebabkan perselisihan antar saudara," ujar Prakash.
Kumar diketahui bekerja di sebuah rumah sakit hewan setelah pensiun dari Angkatan Darat hampir tujuh tahun lalu. Dia juga mengelola sebuah hotel kecil di Naraingarh.