Peringatan China ke AS: Jangan Pernah Melewati Batas!

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, melalui panggilan telepon, untuk menghentikan kebiasaan lamanya mengambil keputusan secara unilateral. Secara spesifik, Wang Yi menyebut AS kerap melakukan “intimidasi sepihak”.
Pada Jumat (23/12/2022), Wang menuduh AS berusaha menekan pembangunan China. Washington harus memperhatikan kekhawatiran Beijing yang sah, katanya, memperingatkan AS agar tidak mencoba menantang garis merah China menggunakan taktik "memotong salami".
1. China peringatkan AS soal Taiwan

Menurut Wang Yi, taktik memotong salami merujuk pada menggunakan serangkaian tindakan kecil untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar, yang akan sulit dicapai dengan satu tindakan besar.
Pernyataan Wang menggarisbawahi ketegangan mendalam yang menandai hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia, bahkan ketika para pemimpin mereka telah mencoba untuk terlibat dalam diplomasi dalam beberapa pekan terakhir, dilansir Al Jazeera.
Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada KTT G20 di Bali bulan lalu. Keduanya membahas sejumlah isu hangat, termasuk Taiwan. Itu adalah pembicaraan langsung pertama mereka sejak 2017.
China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan percaya bahwa AS perlahan-lahan menggerogoti kepentingan intinya, yang justru dapat memberikan China alasan untuk bereaksi dengan kekuatan penuh.
2. China serukan AS fokus pada implementasi hasil KTT G20

Biden telah mengajukan keberatan atas pemaksaan dan China yang kian agresif, yang menurutnya merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan dan kawasan, serta membahayakan kemakmuran global.
Permasalahan Taiwan, disebut oleh Xi, sebagai “garis merah pertama” yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS.
Wang menekankan Washington-Beijing harus fokus menerjemahkan konsensus Bali dari kedua kepala negara ke dalam kebijakan praktis dan tindakan nyata.
“Penting untuk meningkatkan konsultasi tentang prinsip-prinsip panduan hubungan China-AS, mempromosikan dialog di semua tingkatan, dan menyelesaikan masalah khusus antara kedua negara melalui kelompok kerja bersama,” kata Wang.
3. AS ingin saluran komunikasi dengan China selalu terbuka

Pembacaan singkat dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Blinken membahas kebutuhan untuk mempertahankan jalur komunikasi terbuka dan mengelola hubungan AS-China secara bertanggung jawab.
"(AS mengangkat) kekhawatiran tentang perang Rusia melawan Ukraina dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan global dan stabilitas ekonomi,” kata departemen tersebut.
Sementara itu, Wang menekankan bahwa China selalu berdiri di sisi perdamaian dan tujuan Piagam PBB.
"Berdiri di sisi komunitas internasional untuk mempromosikan perdamaian dan pembicaraan, kami akan terus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis dengan cara kami sendiri," kata Wang kepada Blinken, dikutip Kementerian Luar Negeri China.