Perang Ukraina Terkini: Rusia Akan Mati-matian Pertahankan Donetsk

Jakarta, IDN Times - Petinggi militer Rusia, pada Kamis (22/12/2022), menyatakan bahwa pasukannya akan difokuskan di Donetsk. Mereka nantinya akan menyerang seluruh sisa tentara Ukraina dan bertujuan menguasai seluruh wilayah Donetsk Oblast yang telah dianeksasi Rusia.
Pekan lalu, Ukraina disebut sebagai dalang di balik sejumlah ledakan yang terjadi di beberapa teritori Rusia. Pasalnya, insiden itu berlangsung setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran kepada sektor energi di Ukraina.
1. Rusia siapkan serangan untuk ambil Donetsk sepenuhnya
Keterangan di atas disampaikan oleh Jenderal Valery Gerasimov dalam pemberitahuan untuk perwakilan militer luar negeri. Ia juga mengatakan bahwa situasi di garis depan cukup stabil dalam beberapa hari terakhir.
"Situasi di garis depan sudah mulai stabil dan upaya utama kita adalah menempatkan tentara kita untuk berfokus dalam membebaskan seluruh teritori Republik Rakyat Donetsk," papar Gerasimov, dikutip The Moscow Times.
"Garis depan peperangan memiliki panjang 815 km dan militer Rusia sudah membombardir pada lebih dari 1.300 target utama. Ini mengurangi kemampuan perang dari pasukan bersenjata Ukraina secara signifikan," tambahnya.
Pasukan Rusia berhasil mengambil alih semua wilayah Luhansk, tapi baru menguasai 60 persen teritori Donetsk. Beberapa bulan ini, militer Rusia terus melanjutkan serangan ofensif di Bakhmut, yang merupakan kota industri di Donetsk.
2. Gerasimov sebut senjata hipersonik sudah diluncurkan di Ukraina
Gerasimov menambahkan, misil hipersonik sudah digunakan untuk pertama kalinya dalam peperangan di Ukraina. Ia juga menyebut bahwa senjata itu sudah mengakibatkan kehancuran infrastruktur energi dan transportasi di dalam teritori Ukraina.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan soal latihan militer Angkatan Laut Rusia dan China dalam merespon agresivitas militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Asia Pasifik.
"Kooperasi ini adalah reaksi umum terkait gencarnya pendirian militer AS di kawasan Asia Pasifik. Latihan militer itu dilangsungkan dengan mengikuti seluruh hukum internasional yang berlaku," tutur Gerasimov.
"Latihan militer ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan perang tentara dari kedua negara dan kemampuan bertahan menghadapi tantangan dan ancaman baru. Namun, kita tidak akan membuat aliansi dan memecah garis di kawasan itu, seperti yang telah AS lakukan," sambungnya.
3. Serangan Ukraina kenai dua pejabat Rusia di Donetsk
Pada Rabu (21/12/2022), Ukraina telah melancarkan serangan ke Kota Donetsk yang selama ini dikuasai oleh separatis pro-Rusia. Serangan misil itu mengakibatkan dua pejabat pro-Rusia mengalami luka-luka.
Salah satu pejabat yang terluka adalah Dmitry Rogozin yang dikenal sebagai mantan wakil perdana menteri di Rusia. Ia ditugaskan untuk jadi penasehat militer di dua wilayah utama Ukraina yang dikuasai Rusia, yakni Luhansk dan Donetsk.
Sementara, seorang pejabat pro-Rusia, Vitaly Khotsenko ikut terkena serangan tersebut. Namun, serangan itu tidak membahayakan nyawanya dan ia hanya mengalami luka ringan terkena serpihan reruntuhan bangunan, dilaporkan Reuters.
Keduanya diketahui berada di sebuah hotel di pinggiran Donetsk yang terkena tembakan senjata presisi tinggi. Seorang anggota parlemen Rusia yang berada di hotel itu mengungkapkan bahwa serangan ini dilakukan setelah menerima informasi rahasia.