Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petisi Rakyat Inggris Usir Dubes Israel Capai 80 Ribu dalam Sehari

Ilustrasi bendera Inggris. (Unsplash.com/simon frederick)

Jakarta, IDN Times - Rakyat Inggris melalui situs Change.org membuat petisi yang menyerukan pengusiran Duta Besar (Dubes) Israel untuk Inggris, Tzipi Hotovely.

Petisi tersebut mendapatkan perhatian yang signifikan dan telah mengumpulkan lebih dari 80.450 tanda tangan dalam satu hari, dilansir Anadolu Agency pada Sabtu (6/1/2024).

Petisi yang telah melampaui ambang batas 100 ribu tanda tangan dapat memicu tanggapan dan dipertimbangkan untuk dibahas dalam parlemen Inggris.

1. Hotovely menolak gagasan solusi dua negara

Baru-baru ini, Hotovely dalam pernyataannya telah menggunakan bahasa genosida.

"Duta Besar saat ini menggunakan bahasa genosida secara terbuka dan menganjurkan agar aksi genosida dilakukan. Pembersihan etnis di Gaza dan Tepi Barat masih terus terjadi," demikian bunyi pernyataan dari petisi itu.

Dukungan yang berkembang pesat mencerminkan beragam suara, yang menyerukan adanya akuntabilitas sehubungan dengan pernyataan Hotovely baru-baru ini.

Dubes Israel tersebut dikenal karena pandangannya yang teguh. Dia dengan tegas menolak gagasan solusi dua negara, dengan menyatakan 'sama sekali tidak ada' prospek negara Palestina di masa depan.

2. Petisi yang sama pernah mengumpulkan 24 ribu tanda tangan

Duta Besar Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely. (twitter.com/TzipiHotovely)

Dilansir Middle East Eye, rakyat Inggris telah melakukan hal yang sama pada Desember 2023, di mana mereka membuat petisi pengusiran Dubes Israel dari negaranya. Saat itu, petisi mendapatkan lebih dari 24 ribu tanda tangan di Change.org.

"Hotovely berpotensi memicu perpecahan dan ekstremisme dalam masyarakat kita," kata petisi tersebut yang berhasil mendapat banyak suara hanya dalam sehari.

Dia juga mengatakan, "antara laut dan Yordania ada ruang untuk satu negara, negara Yahudi."

Hotovely merupakan sekutu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia juga mengusulkan untuk mengadopsi prinsip bahwa Israel adalah negara bangsa Yahudi, di mana hanya orang Yahudi yang memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.

3. Kejahatan genosida Israel telah membunuh 22.835 warga Palestina

Ilustrasi bendera Palestina. (unsplash.com/Ömer Yıldız)

Al Jazeera melaporkan pada 7 Januari 2024, serangan brutal Israel sejak 7 Oktober telah membunuh 22.835 warga Palestina. Jumlah tersebut termasuk 9.600 anak-anak. Sementara itu, 6 warga Palestina terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

Di sisi lain, Israel mengklaim bahwa serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menewaskan 1.139 orang.

Dua jurnalis lagi dilaporkan terbunuh setelah kendaraan mereka menjadi sasaran serangan udara Israel, termasuk Hamza Dahdouh, putra kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh. Pada Oktober, pasukan Israel membunuh istri Wael, dua anaknya, dan seorang cucu. 

Lusinan pekerja media telah terbunuh sejak invasi Israel dimulai tiga bulan lalu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us