PM Jepang akan Bertemu Presiden China pada 15 November, Bahas Apa?

- PM Jepang dan Presiden China akan bertemu di Peru pada 15 November 2024
- Pertemuan pertama sejak Ishiba menjadi PM, membahas hubungan strategis dan impor makanan laut
- Ketegangan meningkat akibat insiden penusukan, penghentian visa, dan klaim wilayah di Laut China Timur
Jakarta, IDN Times - Sumber pemerintah Jepang mengatakan Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan mengadakan pertemuan puncak mereka pada 15 November 2024 di Peru.
"Kedua pemimpin diharapkan bertemu di sela-sela pertemuan forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan mengonfirmasi bahwa mereka akan mengupayakan hubungan yang strategis dan saling menguntungkan," kata sumber tersebut pada Selasa (12/11/2024), dikutip dari Kyodo News.
1. Pertemuan pertama Ishiba dengan Xi sejak menjabat PM Jepang
Jika terlaksana, pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan pertama antara kedua pemimpin sejak lebih dari sebulan Ishiba menjadi perdana menteri pada Oktober 2024. Ishiba dijadwalkan mengunjungi Peru untuk KTT APEC mulai Kamis dan melakukan perjalanan ke Brasil, guna mengambil bagian dalam KTT G20.
Sebelumnya, Xi mengirim pesan kepada Ishiba yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya ia sebagai PM Jepang pada 1 Oktober 2024, yang saat itu digambarkan oleh juru bicara pemerintah Jepang sebagai hal yang positif bagi hubungan bilateral Tokyo-Beijing.
2. Berikut isu yang akan dibahas oleh Ishiba dan Xi

Ishiba diperkirakan akan menyatakan kekhawatirannya mengenai meningkatnya aktivitas militer Beijing di sekitar Jepang, setelah negara itu melanggar wilayah udara Jepang pada Agustus untuk pertama kalinya.
Kedua pemimpin juga mungkin membahas upaya China untuk melanjutkan impor makanan laut Jepang. Sebab, Beijing telah setuju untuk secara bertahap mencabut larangan yang telah berlaku sejak pelepasan air radioaktif yang diolah dan diencerkan ke laut dimulai di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak pada 2023.
Masalah antara kedua negara telah menumpuk. Hal ini termasuk insiden penusukan yang mengakibatkan kematian seorang anak laki-laki yang bersekolah di sekolah Jepang di kota Shenzhen, China, pada September lalu. Serta, penghentian berkelanjutan pemberian keringanan visa kunjungan singkat bagi warga negara Jepang, NHK News melaporkan.
3. Baru-baru ini, Ishiba bertemu dengan PM China

Pada 10 Oktober 2024, Ishiba bertemu dengan PM China Li Qiang untuk pertama kalinya selama debut diplomatiknya sebagai pemimpin Jepang di sela-sela KTT ASEAN di Vientiane, Laos.
Dalam pembicaraan itu, keduanya menegaskan bahwa Tokyo dan Beijing terus berbagi arah yang luas untuk secara komprehensif mempromosikan 'Hubungan yang Saling Menguntungkan Berdasarkan Kepentingan Strategis Bersama' dan membangun 'Hubungan Jepang-China yang Konstruktif dan Stabil'. Ishiba-Li juga menegaskan untuk mempertahankan komunikasi berlapis antara Jepang dan China di semua tingkatan, termasuk di tingkat KTT dengan tujuan untuk mewujudkan hasil yang konkret, dilansir laman resmi Kantor PM Jepang.
Hubungan bilateral kedua negara telah renggang akibat sejarah masa perang dan wilayah, di mana China terus mengirim kapal patroli ke perairan dekat Kepulauan Senkaku di Laut China Timur. Pulau-pulau tak berpenghuni tersebut dikelola oleh Tokyo, namun diklaim oleh Beijing.