Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Malaysia Klaim Tangani WNI Ilegal dengan Baik

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengaku pemerintahannya kini telah menangani Warga Negara Indonesia (WNI) ilegal di Malaysia. Mayoritas mereka adalah pekerja migran.

"Yang undocumented (ilegal) ditangani dengan baik. Memang ditangkap, tapi dikirim pulang (ke Indonesia) dengan dipercepat prosesnya," kata Anwar, ketika ditemui awak media di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

"Saya ingat, ada puluhan ribu. Jadi mereka pulang tanpa hukuman, prosesnya dipercepat," ungkap Anwar.

1. Malaysia tangkap 66 WNI ilegal

Ilustrasi - Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia mengantre saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (9/4)(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Sementara yang terbaru, pada 14 Agustus lalu, imigrasi Malaysia menangkap 90 imigran ilegal, dan 66 orang di antaranya WNI. Penangkapan dilakukan usai pemeriksaan terhadap 104 orang, termasuk anak-anak.

“Dalam operasi ini, sebanyak 62 pria dan 23 perempuan serta lima anak-anak ditangkap karena izin tinggalnya sudah habis di negara ini, dan tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah. Paspor kerja sementara juga sudah habis masa berlakunya,” kata Direktur Departemen Imigrasi Negara Bagian Perak, Hapdzan Husaini, kala itu.

2. Penyelidikan terhadap pemilik tempat tinggal imigran

Menara Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Selain itu, Hapdzan mengatakan, timnya akan menyelidiki pemilik tempat tinggal dan tempat usaha yang memberi izin imigran ilegal ini untuk bekerja.

“Kami meminta masyarakat setempat untuk berbagi informasi,” ungkap dia.

3. Malaysia sempat temukan ada kampung WNI

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia. IDN Times/.istimewa

Sebelumnya, Malaysia juga sempat menggerebek kampung ilegal WNI di Meranti, Puchong, Selangor, pada Juni 2023.

Imigran ilegal yang terdiri dari WNI dan warga Bangladesh ini, juga menjadikan lahan di perkampungan ilegal itu sebagai ladang sayuran.

Dalam kampung itu juga tersedia genset, pipa sistem pengairan lengkap, dan kolam resapan air untuk kehidupan sehari-hari mereka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us