Prancis Sebut Puluhan Tentara Ukraina Kabur saat Latihan

Jakarta, IDN Times - Militer Prancis, pada Senin (6/1/2025), mengatakan bahwa puluhan personel militer Ukraina kabur ketika menjalani latihan militer di negaranya. Mereka kabur dari unitnya karena diperbolehkan meninggalkan barak militer Prancis.
Pada awal Desember, Ukraina memberikan amnesti kepada sekitar 6 ribu tentara yang kabur saat diterjunkan di medan perang. Langkah ini berfungsi memberikan kesempatan kedua dan menambah personel militer untuk menghadapi gempuran Rusia.
1. Prancis klaim tentara yang kabur tidak banyak
Pejabat militer Prancis mengatakan, jumlah tentara Ukraina yang kabur dari unitnya sebenarnya tidak banyak. Ia menyebut, tentara Ukraina bukanlah tanggung jawab dari Prancis dan berada di bawah komando militer Ukraina.
"Terdapat puluhan tentara Ukraina yang kabur. Namun, jumlahnya hanya segelintir dibandingkan keseluruhan tentara yang ikut dalam latihan. Mereka berada di barak militer Prancis yang diperbolehkan keluar masuk," tuturnya, dilansir France24.
Ia menambahkan, Prancis tidak memiliki hak untuk menangkap atau menghukum personel militer Ukraina yang melarikan diri. Sementara, otoritas yang diberikan kepada Prancis hanyalah sebatas mendisiplinkan para tentara.
Prancis sudah melatih sebanyak 2.300 tentara dari brigade Anne of Kyiv. Mayoritas dari tentara itu tidak memiliki pengalaman perang dan kedatangan mereka diawasi oleh sebanyak 300 pengawas.
2. Akui ada masalah besar pada unit tentara yang dilatih Prancis
Komandan Angkatan Darat Ukraina, Mykhailo Drapatyi, mengakui memang ada tantangan besar dari bridage yang dilatih Prancis. Ia menyebut terdapat lemahnya organisasi dan tingginya tentara yang melarikan diri.
"Terdapat beberapa masalah dan ada masalah terkait dengan pengorganisasian, pelatihan, dan pembagian dalam staf komando. Semua ini sudah dianalisis secara baik dan sejumlah kesimpulan sudah dipetakan," terangnya, dikutip The Kyiv Independent.
Jurnalis Ukraina, Yurii Butusov, mengatakan bahwa sekitar 50 tentara Ukraina sudah kabur di Prancis. Sementara itu, sekitar 100 personel lainnya meninggalkan posnya bahkan sebelum mereka diterjunkan ke garis depan.
Ia mengatakan, antara Maret-November, terdapat lebih dari 1.700 tentara yang meninggalkan unitnya tanpa izin. Butusov mengungkapkan bahwa pasukan tersebut memang digantikan, tapi kerap tidak berasarkan seleksi yang ketat.
3. Ukraina sebut masih berperang di Kurakhove
Pada Selasa (7/1/2024), militer Ukraina masih aktif berperang di Kurakhove di bagian timur Ukraina. Ia menampik klaim bahwa kota kecil yang menjadi pusat logistik tersebut telah direbut oleh Rusia sehari sebelumnya.
"Di sektor Kurakhove, pasukan masih melanjutkan perlawanan untuk menghalangi penggunaan superioritas jumlah tentara dan percobaan melancarkan serangan ofensif. Musuh masih terus melakukan serangan di area perkotaan di Kurakhove," ungkap unit militer Khortytsia, dilansir The Moscow Times.
Sebagai informasi, Kurakhove merupakan kota kecil berpenduduk 18 ribu jiwa. Kota tersebut cukup strategis karena terdapat pembangkit listrik yang letaknya tak jauh dari bendingan dan memiliki cadangan lithium.