Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Taiwan: Kami Tidak Akan Tunduk Pada China, Jangan Halu!

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberi pidato dalam sebuah upacara kenegaraan pada 10 September 2020. (Facebook.com/蔡英文 Tsai Ing-wen)

Jakarta, IDN Times - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan pemerintahannya tidak akan tunduk pada tekanan China. Dia berjanji akan terus memperkuat pertahanan negara demi melindungi pulau tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Tsai pada Minggu (10/10/2021), bertepatan dengan Hari Nasional Taiwan, setelah Presiden China Xi Jinping menegaskan komitmennya untuk merebut kembali Taipei secara damai.

Sebagai informasi, Beijing memiliki kebijakan one-China policy yang menganggap Taiwan sebagai wilayah separatis yang ingin memisahkan diri. Adapun Taipei menganggap dirinya sebagai entitas demokrasi yang merdeka, berdaulat, dan bukan bagian dari China.

“Tidak ada yang dapat memaksa Taiwan untuk mengambil jalan yang telah dipaksakan China kepada kami,” ujar Tsai, dikutip dari Al Jazeera.

1. Taiwan ingatkan China supaya tidak halu

Presiden Tsai Ing-wen saat pidato di acara ICF Top7 2020 (Twitter/@iingwen)
Presiden Tsai Ing-wen saat pidato di acara ICF Top7 2020 (Twitter/@iingwen)

Pada saat yang sama, Tsai menegaskan komitmennya untuk meredakan ketegangan di Selat Taiwan dan berjanji tidak akan bertindak gegabah.  

Pekan lalu, hampir 150 pesawat jet China menerobos wilayah udara Taiwan. Kementerian Pertahanan mencatat kampanye militer itu sebagai provokasi terburuk dalam 40 tahun terakhir. Para ahli khawatir provokasi itu menjadi momen bagi salah satu negara untuk melepas tembakkan terlebih dahulu, sehingga memicu konflik terbuka.   

“(China) seharusnya sama sekali tidak memiliki ilusi bahwa rakyat Taiwan akan tunduk pada tekanan. Ini karena jalan yang telah ditetapkan China tidak menawarkan cara hidup yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, atau kedaulatan bagi 23 juta orang kami,” kata Tsai.

2. Taiwan sebut semakin hebat mereka, maka China akan semakin iri

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan keterangan kepada media setelah pidato langsung kebijakan kedua menjelang pemilu pada Januari mendatang di Taipei, Taiwan, pada 25 Desember 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ann Wang
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan keterangan kepada media setelah pidato langsung kebijakan kedua menjelang pemilu pada Januari mendatang di Taipei, Taiwan, pada 25 Desember 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ann Wang

Menurut Tsai, fokus Taipei saat ini adalah menjaga status quo, supaya provokasi militer China tidak mengganggu stabilitas dan perdamaian regional. Tsai juga mengatakan bahwa Taiwan akan menjadi negara yang lebih fleksibel ketika China.

Hal yang menarik adalah Tsai menegaskan posisi Taiwan sebagai negara demokrasi, memperlihatkan upaya Taiwan untuk mencari dukungan internasional dari entitas demokrasi lainnya.

“Semakin banyak yang kami capai, semakin besar pula tekanan yang kami hadapi dari China. Jadi saya ingin mengingatkan semua warga saya, bahwa kita tidak memiliki hak istimewa untuk lengah,” ujar Tsai.

Menanggapi pidato pada Hari Nasional, Kantor Urusan Taiwan China mengatakan bahwa Tsai telah melakukan penghasutan, konfrontasi, dan mendistorsi fakta.

3. Pidato Tsai Ing-wen disebut mewakili pandangan rakyat Taiwan

President Tsai Ing-wen bersama koleganya di Pemerintahan Taiwan. twitter.com/dailybugle1898
President Tsai Ing-wen bersama koleganya di Pemerintahan Taiwan. twitter.com/dailybugle1898

Parade angkatan bersenjata pada Hari Nasional menjadi sorotan utama Minggu kemarin. Jet tempur menderu di atas kantor kepresidenan dan peluncur rudal yang dipasang di atas truk melewati panggung tempat Tsai bersama pejabat lainnya duduk menikmati parade.

Koresponden Al Jazeera, Rob McBride, yang melaporkan dari Hong Kong, menggambarkan pidato Tsai sebagai penentangan atas kebijakan China yang dianggap sewenang-wenang.

“Dia (Tsai) mencerminkan pandangan yang berlaku di Taiwan saat ini, di mana mayoritas orang menentang peningkatan tekanan dari China daratan,” kata dia.  

“Reunifikasi dengan Taiwan telah menjadi tujuan presiden China sejak pembentukan Republik Rakyat China dan Xi bertekad untuk mencapai ini di bawah kepemimpinannya. Tetapi posisi Tsai Ing-wen adalah masa depan pulau itu akan ditentukan oleh rakyatnya,” tambah dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us